Vietjet Laporkan Rekor Pertumbuhan Tahun 2024 yang Terkuat Pascapandemi

Pesawat Vietjet Air tiba di Ho Chi Minh City, Vietnam. (dok. vietjet)
Bagikan

Vietjet telah melaporkan pertumbuhan yang kuat pada tahun 2024 memperluas jaringan penerbangan internasionalnya, meningkatkan armadanya dan mencapai rekor pendapatan, serta keuntungan.

Pendapatan didorong oleh pertumbuhan pascapandemi pada Quarter atau Kuartal (Q4)/2024, pendapatan penerbangan Vietjet mencapai Dong Vietnam (VND) 19,776 triliun (sekitar S$1,061 miliar).

Selain itu, peningkatan 36% year on year (YoY), sementara laba setelah pajak naik 247% menjadi VND167 miliar (sekitar S$8,97 juta).

Sepanjang tahun 2024, pendapatan penerbangan Vietjet mencapai VND71,545 triliun (sekitar S$3,835 miliar), naik 33% YoY, sedangkan laba setelah pajak melonjak 697% menjadi VND1,301 triliun (sekitar S$69,78 juta).

Pada 31 Desember 2024, total aset Vietjet mencapai hampir VND99,5 triliun (sekitar S$10,709 miliar), dengan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 2,12 dan rasio likuiditas sebesar 1,71, keduanya berada dalam standar industri yang aman.

Tahun 2024, Vietjet mengangkut lebih dari 25,9 juta penumpang pada 137.000 penerbangan di 145 rute, termasuk 44 domestik dan 101 internasional.

Maskapai ini memimpin maskapai di Vietnam dalam hal volume penumpang dan menambah 10 pesawat baru, mencapai faktor muatan 87% dan tingkat keandalan teknis 99,72%.

Penerbangan pertama di Amerika Serikat dan setelahnya membawa hasil yang baik bagi Vietjet, sehingga mempunyai salah satu strategi untuk melakukan ekspansi internasional, sekaligus memperkuat jaringan domestiknya.

Pada Q4 2024, maskapai ini meluncurkan penerbangan langsung dari Da Nang ke Ahmedabad (India) dan Ha Noi ke Kuala Lumpur (Malaysia), serta meningkatkan frekuensi ke tujuan utama, seperti Korea Selatan dan Jepang.

Vietjet juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Emirates untuk meningkatkan konektivitas antara Vietnam, Dubai (UEA) dan destinasi global.

Rute langsung baru ke Hyderabad dan Bangalore (India), serta Beijing dan Guangzhou (Tiongkok), akan semakin memperkuat hubungan dengan pasar-pasar yang berpotensi besar ini.

Maskapai Vietjet membuat sejarah dengan penerbangan pertamanya dari Vietnam ke Amerika Serikat dengan pembicaraan bisnis untuk proyek senilai VND352,465 triliun (sekitar S$18,94 miliar) dengan mitra utama Amerika Serikat.

Nilai ini merupakan lanjutan dari kesepakatan sebelumnya dengan Boeing, GE, CFM, Pratt & Whitney dan Honeywell, yang totalnya mencapai hampir VND1.258,953 triliun (sekitar S$67,65 miliar).

Maskapai ini juga menjajaki kemitraan dengan SpaceX dan penyedia internet dalam penerbangan untuk meningkatkan kemampuan digital dan pengalaman pelanggan.

Pada tahun 2025, Vietjet berfokus pada perluasan jaringan internasionalnya untuk memperkuat hubungan antara Vietnam dan dunia, sambil memprioritaskan keberlanjutan, serta inovasi teknologi untuk mendorong perdagangan global, investasi, dan pertukaran budaya. B

Komentar

Bagikan