UMKM Bangkit Di Tengah Pandemi

Anggota DPD RI Alirman Sori bersama dengan Kepala Bappeda Sumbar. (Istimewa)
Bagikan

Selama ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja rata-rata sebesar 96,66% terhadap total keseluruhan tenaga kerja nasional.

Bahkan, menurut Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Alirman Sori, sektor UMKM menjadi andalan disaat usaha skala besar terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19, diungkapkan Senator yang juga dosen ini, sehingga berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM.

Meski demikian, Alirman meyakini sektor UMKM dapat bangkit ditengah pandemi dengan dukungan sisem pemasaran online. “Perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas di luar rumah memberi peluang yang besar bagi pelaku UMKM,” kata Alirman yang kini tengah menempuh pendidikan Lemhannas PPRA LXII Tahun 2021.

Apalagi untuk UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital akan mampu bertahan, bahkan melaju atau berkembang di tengah pandemi Covid-19.

Namun di sisi lain, dia menilai, UMKM memiliki banyak kendala di antaranya keterbatasan modal kerja, sumber daya manusia yang rendah,

penurunan penjualan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan, serta teknologi.

Oleh karena itu, pria kelahiran gurun panjang pesisir selatan, Sumatra Barat ini menegaskan bahwa pembinaan dan bantuan untuk pelaku UMKM di masa pandemi perlu menjadi perhatian banyak sektor, terutama lembaga pemerintah.

Hal itu dikarenakan UMKM adalah unit usaha yang berdaya tahan tinggi dan fleksibel terhadap perubahan lingkungan strategis, seperti diungkapkan data Bank Indonesia.

Kader Partai Golkar ini menyebutkan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari karakteristik UMKM dapat tumpuan di periode produk UMKM yang dekat dengan kebutuhan masyarakat, bahan bakul, dan sumber daya dari domestic, dan eksposure risiko yang minimal pada pasar keuangan.

“UMKM juga menunjukkan fleksibilitas dalam model bisnisnya, seperti adopsi teknologi digital, yang tercermin dari tren digitalisasi pada UMKM,” jelas Alirman.

Perkembangan digitalisasi juga menawarkan peluang bagi UMKM untuk melakukan inovasi proses produksi maupun produk dan layanan seiring dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan konsumen serta lingkungan bisnis secara keseluruhan.

Karakteristik tersebut, dikatakan Alirman menjadikan UMKM dapat tumpuan di periode perlambatan ekonomi saat dunia masih mengalami pandemi Covid-19. B

Komentar

Bagikan