PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat ini telah berhasil melewati masa pemulihan pascapandemi Covid-19.
Kondisi keuangan KAI yang kuat dan sehat mendukung KAI dalam menjalankan standar pelayanan dan keamanan, serta memegang amanah menjalankan proyek penugasan dari pemerintah.
Selama empat tahun sejak Pandemi Covid-19 dimulai serta tambahan amanah proyek penugasan lain berupa memimpin penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta – Bandung.
Aset KAI tumbuh sangat signifikan hingga 53%, yakni menjadi Rp81,37 triliun pada akhir tahun 2023.
Secara rata-rata, total aset KAI tumbuh 15,23% per tahun sejak tahun 2020 dan kedepannya pertumbuhan ini akan terus terjaga seiring dengan kenaikan operasional KAI di masa mendatang.
Menurut Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, pertumbuhan aset KAI didorong oleh keinginan perusahaan untuk terus melakukan investasi khususnya peningkatan kualitas aset tetap berupa peremajaan armada sarana lokomotif, kereta, gerbong hingga fasilitas prasarana stasiun di seluruh wilayah operasi.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan juga senantiasa konsisten dalam berinvestasi dan menyelesaikan proyek penugasan strategis pemerintah, khususnya LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.
Berdasarkan Laporan Tahunan KAI tahun 2023, aset KAI secara historis pada tahun 2020 tercatat Rp53,2 triliun, kemudian bertumbuh menjadi Rp62,8 triliun pada tahun 2021.
Jumlah aset tersebut naik kembali menjadi Rp71,6 triliun tahun 2022 dan pada akhir tahun 2023 aset KAI telah mencapai Rp81,3 triliun.
Peningkatan aset tersebut juga serta merta meningkatkan kinerja perusahaan, menutup tahun 2023, KAI berhasil mencatatkan perningkatan pencapaian kinerja dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,87 triliun atau lebih tinggi 11% dari periode sebelumnya (tahun 2022 sebesar Rp1,68 triliun).
Pencapaian positif ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan KAI yang secara konsisten terus melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif perusahaan secara berkelanjutan.
“Disisi lain, KAI terus berupaya menjalankan program Cost Optimalization dan efisiensi dalam mengelola biaya operasional di seluruh KAI group untuk menunjukkan kinerja bisnis perusahaan semakin gesit, lincah dan efisien.
“Keberhasilan dalam optimalisasi aset dan efisiensi sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan,” jelas Didiek. B