Arus mobilitas penumpang dari dan ke Lubuklinggau, Sumatra Selatan melalui Bandara Silampari semakin tinggi menjelang Lebaran 2022.
Bahkan, menurut Kepala Bandara Silampari Mega Herdiyansyah, tiket penerbangan Jakarta-Lubuklinggau mulai 29 April nanti sudah habis terjual.
“Kami optimistis bahwa penerbangan akan semakin bertumbuh, menjelang arus mudik Lebaran dan pelonggaran kebijakan penerbangan oleh pemerintah,” ujarnya kepada Majalah BANDARA.
Mega menyatakan bahwa beroperasinya maskapai penerbangan sangat bergantung dari data demand yang ada di lapangan. “Kami tunggu minat penumpang bertransportasi udara pascapandemi.”
Kabandari Silampari berharap adanya peningkatan pergerakan penumpang dan juga barang dalam rangka menumbuhkan perekonomian secara nasional.
Selain itu, dengan adanya bandara ini juga diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi di Kota Lubuklinggau, yang menjadi salah satu lumbung energi nasional dan memiliki ragam destinasi wisata alam.
Bandara yang ada di Kabupaten Musi Rawas ini pada awalnya merupakan bandara perintis, dan kini menjadi bandara komersiil untuk melayani mobilitas masyarakat di empat provinsi, yakni Provinsi Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Jambi
Sebelumnya, penerbangan rute Jakarta-Lubuklinggau dari Bandara Silampari kembali dibuka menjelang Lebaran tahun 2022, setelah sempat tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat ikut dalam penerbangan perdana penerbangan tersebut dari Bandara Soekarno-Hatta menuju ke Bandara Silampari, Lubuklinggau, Sumatra Selatan pada Jumat (22/4/2022) menyatakan, Bandara Silampari di Lubuklinggau menjadi penghubung beberapa kabupaten di sekitarnya, seperti Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Pagar Alam, Lahat, dan Muara Enim.
“Kami terus berkomitmen menjaga konektivitas antarwilayah di Indonesia,” jelas Menhub.
Lubuklinggau merupakan kota kabupaten paling Barat di wilayah Provinsi Sumatra Selatan. Kota ini terkenal dengan berbagai tempat wisatanya, seperti Curug Temam, Watervang, dan Danau Aur.
Bagi wisatawan yang mengunjungi Lubuklinggau akan dimanja dengan berbagai kuliner khas daerah, seperti pempek, tekwan, ampay, pokat, rambe, dan tempoyak.
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, minat masyarakat menggunakan moda transportasi udara sangat tinggi, terlihat dari movement per harinya yang mencapai delapan kali. B