Persebaran pariwisata Indonesia mulai dipercepat untuk lebih merata ke berbagai wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Indonesia bagian Timur.
InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) tahun 2025 mencoba hal tersebut dengan menyelenggarakan International Golo Mori Jazz di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Seperti yang diketahui Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi super prioritas yang dimiliki oleh Indonesia.
Oleh karena itu, Direktur Komersial ITDC Troy Reza Warokka menjelaskan bahwa gelaran tersebut harapannya bisa menjadi agenda pariwisata nasional. Meski sempat tertunda karena meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki beberapa waktu lalu, kini hajat musik itu digelar pada 12 April 2025.
“Untuk ini kita harus berkolaborasi, tapi memang ini harus menjadi agenda pariwisata nasional. Dan kami sudah menyampaikan itu ke pihak Kementerian Pariwisata dan kami sudah bertemu dari Kementerian Ekonomi Kreatif, semua mensupport,” jelasnya dalam jumpa pers International Golo Mori Jazz, Jakarta.
Tidak hanya dengan kementerian saja, ITDC juga bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengembangkan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) agar sedianya ikut meramaikan gelaran musik tersebut.
Dalam kesempatan itu, Troy optimistis untuk bisa menarik banyak wisatawan yang berkunjung ke Golo Mori.
“Kita optimisnya harus besar karena terus terang kalau kita tidak optimis kawasan NTT itu besar, luas – luas. Jadi, kami optimis insyaAllah ini bisa didukung oleh seluruh wisatawan internasional maupun nusantara,” jelas Troy.
Dia menegaskan, perbedaan Golo Mori dengan kawasan seperti Mandalika dan Nusa Dua terletak pada atraksi atau aktivitas yang diselenggarakan di daerah tersebut.
Golo Mori sebagai informasi bisa disebut dengan destinasi yang sering dipergunakan untuk Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE), demikian juga kekayaan alamnya dan budaya yang sangat kental.
Maka dari itu, dengan adanya International Golo Mori Jazz ini bisa semakin meningkatkan Golo Mori sebagai salah satu tujuan pariwisata.
“Kalau Mandalikan agendanya sudah cukup banyak, ada GP, ada GT Fanatec, ARC. Nusa Dua juga sudah cukup banyak, ada Bali Festival, ada segala macam, ada akomodasi,” ujarnya.
Troy juga optimistis bahwa dengan karakter Golo Mori yang berbeda itu dan untuk pertama kalinya menggelar sajian festival music dan bisa menyuguhkan variasi baru untuk pariwisata Indonesia.
“Ini kan baru pertama kali di luar agenda meeting karena biasanya meeting, meeting, dan meeting. Kalau sekarang ini kita yang menginisiasi, kita yang mengadakan, jadi ini pertama yang pertama Insyaallah hasilnya bagus,” jelasnya. B