Tenzing-Hillary Airport, Berbagai Tantangan dan Bahaya

Tenzing-Hillary Airport

Mungkin sudah cukup menakutkan bagi penerbang yang mudah gugup untuk mendarat di suatu bandara. Suara aneh yang dibuat oleh pesawat dicampur dengan kondisi cuaca yang terus berubah mungkin tidak membuat takut seseorang yang telah terbiasa, tetapi akan membuat takut kebanyakan orang.

Bayangkan juga ketika bandara tersebut juga memiliki tantangan dan potensi bahaya lainnya. Bandara Tenzing-Hillary di Nepal atau Bandara Lukla telah lama disebut sebagai salah satu bandara dengan yang paling menantang dan berbahaya untuk mendarat.

Ketinggian yang tinggi, cuaca yang terus berubah di pegunungan Himalaya, dan landasan pacu yang tidak rata merupakan salah satu bahaya yang harus dihadapi di bandara ini.

Baca juga :   Bandara Aminggaru Ilaga Layani Penerbangan Nabire-Ilaga Jadi Tiga Kali Seminggu

Bandara Lukla berada di ketinggian 9.500 feet diatas permukaan laut dan landasan pacu yang hanya sepanjang 526 meter. Bandingkan dengan Bandara Heathrow yang memiliki landasan pacu sepanjang 3596 meter. Hal ini menyebabkan hanya pesawat kecil yang bisa mendarat di Bandara Lukla.

Posisi Lula yang berada di Pegunungan Himalaya juga menyebabkan bandara ini sebagai salah satu bandara terindah di dunia. Lukla merupakan Bandara domestik tersibuk di Nepal.

Tanpa adanya bantuan navigasi dari bandara di Himalaya, pilot harus terlatih untuk terbang masuk dan keluar Lukla. Dengan jurang dan tembok pegunungan di berbagai sisi dan sulitnya akses ke Bandara, tidak ada ruang untuk kesalahan pilot.

Baca juga :   Bandara Baru Milik Swasta Murni Akan Dibangun di Kabupaten Kediri

Karena faktor ini, Otoritas Penerbangan Sipil di Nepal mewajibkan pilot memiliki setidaknya 1 tahun pengalaman terbang di Nepal dan setidaknya 10 kali penerbangan ke dan dari Lukla dengan instruktur bersertifikat untuk lepas landas pendek dan pendaratan pesawat serta setidaknya menyelesaikan 100 kali penerbangan sejenis. B

Komentar