Tanggal Landing Perdana Bandara Internasional Dhoho Dibahas Pemkab Kediri

Saat Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Bandara Dhoho Kediri di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. (dok. Kemenhub)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melakukan pembahasan rencana operasional Bandara Internasional Dhoho dengan Angkasa Pura Airports dan pihak pemrakarsa.

Salah satu agendanya adalah menentukan tanggal pendaratan perdana pesawat yang menurut rencana dilakukan pada November 2023.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kediri Sukadi mengungkapkan, rapat gabungan itu akan membahas banyak hal.

Selain memilih tanggal pendaratan perdana pesawat, lanjutnya, rapat juga membahas banyak detail lainnya, salah satunya soal kesiapan sarana dan prasarana dan tentang administrasi bandara.

Dalam rapat tersebut, kata Sukadi, juga menentukan waktu koordinasi dengan para kepala daerah di wilayah Selatan Jawa Timur, karena persiapan yang dilakukan untuk memastikan agenda penting itu bisa lancar.

“Tanggal koordinasi dengan para kepala daerah juga akan ditentukan di rapat internal,” jelasnya kepada media, baru-baru ini.

Sebelumnya, Pemkab Kediri berencana mengumpulkan 15 kepala daerah se-Jawa Timur untuk diajak membahas optimalisasi potensi daerah dengan adanya proyek strategis nasional di wilayah ini.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubud Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni mengungkapkan, realisasi fisik Bandara Internasional Kediri sudah mencapai 98%.

Baca juga :   Bandara Silampari Layani Empat Provinsi

“Dengan capaian tersebut, saya optimistis bandara bisa beroperasi tahun ini,” ungkapnya.

Jadwal pengoperasian bandara tersebut, lanjut Kristi, sudah sesuai dengan perjanjian antara PT Surya Dhoho Investama dengan Ditjen Perhubungan Udara. Demi.

Dirjen Hubud memastikan bahwa target tersebut tidak meleset dan bersama dengan Angkasa Pura Airports, serta stakeholders lainnya berupaya menyelesaikan proyek fisik sebelum tenggat selesai.

Kemenhub, Kristi menambahkan, juga harus memastikan agar proyek sudah sesuai dengan regulasi terkait safety, security dan services. “Kami berusaha menyelesaikan lebih cepat dari tanggal perjanjian.”

Sebelumnya PT Wika Gedung yang mengerjakan proyek bandara tersebut sudah memublikasikan akun Youtube untuk realisasi fisik proyek di Barat sungai itu hingga pekan ke-79.

Beberapa sarana dan prasarana pendukung mayoritas sudah selesai, di antaranya bagian utility building, good delivery dan cargo building, serta district cooling system.

Kemudian, ground water tank, main power house, waste management building, airport ground maintenance, dan juga navigation shelter.

Baca juga :   Kemenhub Siapkan Bandara dan Terminal Barang di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Hanya beberapa unit bangunan saja yang belum selesai, seperti passanger terminal building, GSE service building, air traffic control tower, hingga Very Very Important Person (VVIP) Terminal.

Wikipedia menyebutkan, Bandara Internasional Dhoho berada sekitar 12 km dari Barat Laut Kota Kediri atau 18 km arah Tenggara dari pusat kota Kabupaten Nganjuk dan berjarak 130 km Barat Daya Kota Surabaya.

Bandara ini rencananya melayani daerah Kediri Raya, yang terdiri dari Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Tulungagung, Kota Blitar dan trenggalek, serta melayani tiga kota, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo, di Jawa Timur.

Nama Bandara Internasional Dhoho Kediri berasal dari Daha, yang merupakan kota kuno pusat Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit. Bandara ini akan dioperasikan oleh Angkasa Pura Airports dan PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan dari PT Gudang Garam, perusahaan rokok terbesar keenam di Indonesia. B

Komentar