Taksi Terbang Buatan PTDI akan Mengudara Perdana di Bali Tahun 2028

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menggandeng Vela Aero membangun taksi terbang. (dok. velaaero)
Bagikan

Banyak produk kendaraan udara asli Indonesia yang dipamerkan dalam Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional Ngurah Rai, di antaranya pesawat kecil bernama Velo Alpha (Vela) yang akan menjadi taksi terbang perdana di Bali.

“Ini Velo Alpha. Kadang orang bilang mobil atau taksi terbang. Target pertama masuk ke pasar yang kami tahu Bali,” jelas Business Development Manager PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Heber Panjaitan.

Taksi terbang Vela itu memiliki sejumlah fitur yang jarang ada pada pesawat konvensional dan bertenaga listrik dengan menggunakan baterai. Selain bertenaga listrik, Vela juga akan diproduksi dalam versi hybrid.

Untuk versi listrik, Vela mampu terbang sejauh 100 kilometer (km), sedangkan versi hybrid, mampu menjangkau jarak 500 km.

Fitur lain, Vela punya lima baling-baling, dengan empat baling – baling berada di kiri dan kanan sayap, menghadap ke atas, sedangkan satu baling – baling berada di ujung ekornya menghadap ke belakang.

Dengan bentuk seperti itu, memungkinkan Vela lepas landas secara vertical, seperti helikopter.

Kemudian, sistem kendali di kokpit lebih banyak otomatisasi dibandingkan dengan helicopter, sehingga memungkinkan pilot berlisensi helikopter menerbangkan Vela.

“Rencana untuk angkutan umum sehari – hari, seperti mobil taksi yang diterbangkan, yang nantinya bisa dipesan online dan tetap harus pilot, tidak bisa sembarang orang,” katanya.

Heber menambahkan, taksi terbang itu akan menyasar dua segmen. Segmen angkutan umum dan pariwisata.

Untuk segmen angkutan umum, akan dapat dipesan online dengan harga tiket dibanderol sekira Rp400.000 per orang.

Mengenai Sedangkan untuk segmen pariwisata, tarifnya lebih mahal. Setelah di Bali, taksi terbang berkapasitas, empat hingga enam penumpang plus satu pilot itu, akan menyasar kota besar lainnya yang rawan kemacetan.

“Kenapa Bali, karena ini pengalaman untuk menggunakan teknologi baru. Sesudah itu, kota-kota yang padat penduduk, artinya sering macet seperti Jakarta,” jelasnya.

Saat ini, hanya ada satu unit Vela dengan ukuran 1: 3 yang mejeng di Bali International Airshow 2024 dan Vela mini itu sudah diuji coba dan berhasil terbang.

Sejak diinisasi oleh PT Vela Prima Nusantara tahun 2020, hingga dikerjasamakan dengan PTDI pada 2023, bentuk pesawatnya baru akan diproduksi sebanyak dua unit pada tahun 2027.

Vela akan diproduksi massal dan terbang perdana di Bali pada tahun 2028 dan saat dilepas ke pasaran, Vela bakal dikenakan harga sekitar US$2,7 juta. B

 

Komentar

Bagikan