Strategi Pemerintah Bikin Langit Biru di Sektor Penerbangan

Diskusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Bali International Airshow dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change yang juga Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. (dok. baliinternationalairshow)
Bagikan

Untuk mendukung industri penerbangan yang berkelanjutan, pemerintah Indonesia meluncurkan Roadmap Action Plan atau Rencana Aksi Peta Jalan untuk bahan bakar berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Hal ini merupakan bagian dari rencana pemerintah mencapai Net Zero Aviation (NZA) pada tahun 2050.

“Oleh karena itu, dengan bangga saya sampaikan bahwa pada acara hari ini kita juga menyaksikan. Ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Bali International Airshow, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Indonesia memiliki banyak potensi untuk ini dan dapat memainkan peran yang sangat signifikan untuk menyediakan bidang penerbangan yang sangat ramah di tahun-tahun mendatang.

“Kita juga bekerja sangat keras untuk mencapai emisi nol bersih lebih awal dari tahun 2060,” katanya.

Dokumen peta jalan SAF, menurut Luhut, telah dikembangkan secara kolaboratif oleh semua pemangku kepentingan terkait.

“Dan akan berfungsi sebagai kerangka panduan kita untuk mencapai tujuan mengamankan masa depan Indonesia. Saya yakin pemerintahan berikutnya akan mendorong kebijakan strategis kita menuju tahap implementasi. Peluncuran peta jalan nasional Indonesia untuk memajukan industri Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF) menandai momen penting dalam komitmen kami terhadap penerbangan berkelanjutan,” tutur Menko Luhut.

Peta jalan strategis ini tidak hanya menyoroti dedikasi kami untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga menempatkan Indonesia di garis depan dalam upaya global untuk mewujudkan langit yang lebih hijau.

“Dengan mengembangkan ekosistem SAF yang kuat, kami menetapkan target ambisius untuk mencapai Net Zero Aviation pada tahun 2050, memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi industri penerbangan kami dan berkontribusi secara signifikan dalam memerangi perubahan iklim secara global,” ungkapnya.

Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial and Trading dari PT Pertamina (Persero) juga sudah mulai menyalurkan SAF ke jaringan global.

Virgin Australia Airlines, menjadi maskapai internasional pertama yang menikmati layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai.

SAF yang disediakan Pertamina Patra Niaga juga memenuhi standar global, seperti CORSIA oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, Perdagangan Emisi UE/Inggris Raya dan Tax Credit IRA USA. B

 

Komentar

Bagikan