Organisasi massa Srikandi Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya melakukan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Peduli Palestina di Gedung Ekadyaksa, Komplek Perhubungan Udara, Blok A No. 1 di Jalan Pramuka Sari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Selasa (5/12/2023).
Selama ini, TP Sriwijaya sangat konsen dalam perlindungan perempuan dan anak, sehingga menyerukan untuk Stop Kekersaan dan Stop Pembunuhan, termasuk untuk perempuan dan anak-anak di Palestina.
Menurut Ketua Umum TP Sriwijaya Sudirman D. Hurry, selama 16 hari Srikandi TP Sriwijaya mengkampanyekan anti kekerasan terhadap wanita dan anak-anak dengan kali ini bertema “Membasuh Luka Perempuan dan Anak Palestina”.
“Kami peduli dengan wanita dan anak-anak, sehingga kami menekannya untuk stop kekerasan dan aksi pembunuhan terhadap mereka dalam kampanye sampai dengan 10 Desember, termasuk untuk yang terjadi di Palestina,” katanya.
Aksi tersebut, dijelaskan Ketua Umum Srikandi TP Sriwijaya Nyimas Aliah bahwa kepedulian organisasi ini kepada kaum wanita dan anak-anak Palestina ditunjukkan dengan mengadakan kampanye di antaranya program Save for Palestina dengan memberikan donasi.
“Perempuan tidak rentan, perempuan itu kuat, tapi cara pandang yang salah menganggap bahwa perempuan itu lemah dan rentan. Maka dari itu, kami kampanye peringatan Hari Anti Kekerasan Perempuan,” jelasnya.
Nyimas Aliah mengingatkan akan ancaman kekerasan terhadap anak anak dan perempuan, seperti saat di Bantar Gebang. Untuk itu, kami menyuarakan supaya orang lain ingat bahwa ada kelompok-kelompok kekerasan.
Acara awal kampanye juga diisi dengan ceramah dari narasumber Ali bin Zaid dan Kunthi Tridewiyanti. Selain itu, ada juga orasi, pembaca puisi dan esai.
Para pengurus organisasi Srikandi TP Srwijaya juga turut hadir, di antaranya Ketua Pembina Srikandi TP Sriwijaya Hanna Gayatri, Wakil Ketua Pembina Srikandi TP Sriwijaya Natasya Hery Bakti, isri dari mantan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S. Gumay.
Menurut Natasya Herry Bakti, kegiatan Srikandi TP Sriwijaya ini sebagai salah satu kepedulian terhadap wanita dan anak-anak, terutama menyikapi kekerasan, serta aksi pembunuhan yang terjadi di Palestina. B