Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat data Badan Pusat Statsitik (BPS) tentang sektor transportasi dan pergudangan yang berhasil tumbuh 21,27% pada triwulan II/tahun 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga momentum kinerja positif yang berhasil diraih di sektor transportasi pada tahun 2022.
Berdasarkan data BPS, pada triwulan I/tahun 2022 juga mengalami pertumbuhan positif mencapai 15,79% dan ini menunjukkan tren yang terus meningkat di sektor transportasi hingga triwulan kedua tahun 2022.
“Hasil ini bisa menjadi indikator bahwa pemulihan di sektor transportasi yang telah kita bersama upayakan sudah terjadi. Momentum ini harus kita jaga agar pada triwulan ketiga dan keempat di tahun 2022 trennya terus meningkat,” ujarnya, Senin (8/7/2022).
Menurut Menhub, pada awal tahun 2022 telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong percepatan pemulihan sektor transportasi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
Sejumlah strategi yang disampaikan Menhub dalam rapat kerja sektor transportasi nasional Februari 2022 di antaranya mengoptimalkan penerapan pendanaan kreatif non APBN melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Kerja sama itu dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi, mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui Badan Layanan Umum (BLU) sebagai satu sumber pendanaan alternatif untuk percepatan pembangunan infrastruktur, mendorong keterlibatan peran swasta dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, dan melakukan transformasi struktural dan digitalisasi dalam upaya meningkatkan layanan transportasi.
“Adanya pelonggaran kebijakan syarat perjalanan dan penanganan manajemen rekayasa lalu lintas pada masa mudik Lebaran tahun ini juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan positif sektor transportasi pada triwulan kedua tahun ini,” jelas Menhub.
Untuk menjaga momentum positif kinerja sektor transportasi di triwulan III dan triwulan IV tahun 2022, Menhub memastikan, terus meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, yakni dengan Kementerian/Lembaga, BUMN, swasta, akademisi, media dan masyarakat.
Menurut Menhub, hal ini penting dilakukan dalam upaya mengatasi sejumlah tantangan yang ada di sektor transportasi, seperti keterbatasan fiskal APBN, meningkatnya kebutuhan pendanaan infrastruktur transportasi, belum optimalnya pelayanan transportasi yang terintegrasi, kurangnya tingkat kesadaran akan keselamatan transportasi, hingga pengembangan transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan guna menghadapi isu pemanasan global dan perubahan iklim.
“Pada triwulan ketiga dan keempat, kami akan memanfaatkan momentum hari kemerdekaan yang memiliki semangat bersama untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” jelasnya. B