Revitalisasi bangunan terminal Very Very Important Person (VVIP) VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia dimulai.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, diharapkan revitalisasi terminal yang berstandar internasional dan bertema tradisional ini dapat memberikan pelayanan yang baik dan memikat para delegasi G20.
“Gedung Terminal VVIP ini akan dibangun dengan mengutamakan konsep, estetika, keserasian dan kenyamanan serta memiliki standar internasional,” katanya saat Ground Breaking/Peletakan Batu Pertama Revitalisasi Bangunan VVIP Bandara Ngurah Rai di Bali, Minggu (13/3/2022).
Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Bali I Wayan Koster, Dirut PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Dirut PT Aviasi Pariwisata Indonesia Dony Oskaria, dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Menhub meminta kepada PT Angkasa Pura I (Persero), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan PT Wijaya Karya (Persero) untuk melaksanakan pembangunan dengan baik dan tepat waktu.
Kunjungan penumpang internasional menuju ke Bali saat ini jumlahnya terus meningkat, lanjutnya, sehingga sekarang paling sedikit 500 orang bisa datang ke Pulau Bali.
“Diharapkan nanti bisa mencapai 3.000 orang lebih per harinya. Kenaikan ini akan memberikan kebangkitan ekonomi dan pariwisata di Bali,” ujar Budi Karya.
Menhub menekankan kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk membantu menerapkan protokol secara ketat untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Sebagai informasi, ruang lingkup pekerjaan revitalisasi terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting) seluas 1.063 m2 dan pembangunan terminal VVIP (baru) seluas 1.000 m2.
Selain itu, ada juga penataan lansekap dan service road (baru) seluas 3.250 m2 dan realokasi EMPU kargo, serta bangunan terdampak seluas 300 m2. “Pekerjaan revitalisasi ini ditargetkan selesai Juli 2022.”
Rancangan terminal VVIP ini mengusung tema arsitektur tradisional Bali yang dikenal dengan nama Wantilan, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali dan juga ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, dan tanaman khas Bali.
Ornamen yang akan ada adalah kain Songket Bali, tanaman Jepun Bali, Pucuk Rajuna, Jempiring dan benda seni patung Garuda, dan Singa Ambara Raja.
Revitalisasi ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dengan Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemprov Bali, para BUMN, dan pihak terkait lainnya untuk memfasilitasi para delegasi G20.
“Melalui revitalisasi ini diharapkan dapar meningkatkan pelayanan transportasi dan memberikan dampak positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20,” ungkap Menhub.
Kemenhub berkomitmen mendukung kelancaran transportasi pada penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia di Bali, yang antara lain pembangunan gedung terminal penumpang Pelabuhan Sanur dan memberikan dukungan perwujudan ekosistem kendaraan listrik di Bali. B