Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menyampaikan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2024 dan tahun 2025 dengan total mencapai Rp57,8 triliun.
PMN ini nantinya disebar ke sejumlah BUMN, termasuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani mengatakan, melalui PMN dana yang diharapkan cair sebesar Rp3 triliun pada tahun 2024 dan Rp2,5 triliun pada tahun 2025. Total perusahaan akan mendapat Rp5,5 triliun.
Perempuan yang akrab disapa Anda ini menyebutkan, nantinya suntikan dana PMN tadi akan digunakan untuk membeli lima kapal penumpang baru.
Pembelian ini bersifat replacement alias mengganti kapal yang lama dengan yang baru nanti (bukan untuk menambah jumlah armada).
“Terkait dengan persetujuan (usulan PMN) yang diberikan oleh Komisi VI DPR kepada Pak Menteri (Erick Thohir), salah satunya adalah usulan pembelian kapal multiyears untuk 2024 dan 2025,” kata Anda dalam acara konferensi pers Angkutan Laut Lebaran 1445/2024 PT Pelni di Jakarta, baru-baru ini.
Pada tahun 2024 sebesar Rp3 triliun dan di tahun 2025 sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembelian kapal penumpang.
“Ini sifatnya replacement, artinya dari 26 kapal (penumpang milik Pelni) ini nanti menggantikan lima kapal yang usianya paling tua,” jelasnya.
Dia menuturkan, saat ini persero memiliki 26 kapal penumpang dengan usia teknis 30 tahun.
Dari jumlah itu, per tahun 2023, sudah ada 12 kapal yang melebihi usia teknis tadi, sehingga perlu diganti untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang.
“Ini memang sudah kami kaji, kalau ditanya berapa total kapal yang melebihi dari umur teknis kapal itu sendiri dari 26 ini ada 12 kapal yang per tahun 2023 yang melewati 30 tahun,” tuturnya.
Dari 12 kapal penumpang, yang sudah melewati usia teknis itu akan di replace by government sebanyak lima kapal di tahun 2024 dan tahun 2025 melalui PMN.
Namun demikian, Anda menambahkan, proses pembelian kapal baru ini biasanya akan memakan waktu sekitar dua tahun hingga tiga tahun, karena perlu melalui berbagai tahap.
Mulai dari perancangan desain, pembukaan tender pembuatan, hingga waktu pembuatan hingga nanti sampai ke Pelni.
“Kami berharap untuk tujuh kapal lainnya akan terus menerus (diganti secara bertahap) di (pembelian) multi-years selanjutnya, 2026, 2027 dan seterusnya,” ungkap Anda. B