PTP Nonpetikemas Dukung Proyek Strategis Nasional Pembangunan Smelter Grade Alumina

Aktivitas peti kemas di pelabuhan. (dok. pelindo.co.id)
Bagikan

Terminal Kijing, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2022, dengan pengoperasian oleh PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) telah berkembang menjadi pusat aktivitas pelabuhan internasional yang strategis di wilayah Kalimantan Barat.

Sejak peresmiannya, pelabuhan ini mencatat peningkatan signifikan, termasuk lonjakan kunjungan kapal dan arus barang.

Pada Semester I/2024, PTP Nonpetikemas Branch Pontianak mencatatkan kenaikan produksi lebih dari 10,5% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.

Terminal Kijing juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penyelesaian dan pengoperasian salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI).

Smelter ini telah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada 24 September 2024, dengan seluruh kegiatan logistik berupa bahan baku dan bahan hasil produksi dari SGAR PT BAI tersebut akan melalui Terminal Kijing.

Berkaitan dengan hal tersebut, PTP Nonpetikemas yang merupakan anak perusahaan dari PT Pelindo Multi Terminal bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group terus berbenah diri meningkatkan kemampuannya.

Berbenah itu melalui penambahan peralatan bongkar muat secara bertahap, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan kompetensinya, penggunaan Pelindo Terminal Operation System Multipurpose (PTOSM) untuk pelayanan operasional dan melakukan transformasi standar pelayanan operasional.

Saat ini jumlah peralatan bongkar muat yang dioperasikan oleh PTP Nonpetikemas di Terminal Kijing adalah sebanyak 5 unit mobile crane, 3 unit excavator, 2 unit wheel loader, 1 unit mobile conveyor, 2 unit forklit, 1 unit mini excavator, 4 unit hopper, 6 unit grabs, dan peralatan pendungkung bongkar muat lainnya.

Peralatan bongkar muat tersebut akan diterus dilakukan penambahan secara bertahap, yang dalam waktu dekan akan dilakukan penambahan 2 unit mobile crane dan 2 unit harbour mobile crane, beserta peralatan pendukung bongkar muatnya, sehingga dapat mengakomodir kegiatan SGAR PT BAI, serta customer lainnya yang menggunakan Terminal Kijing.

Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani menjelaskan, sebagai operator pelabuhan multipurpose, PTP Nonpetikemas berkomitmen penuh dalam mendukung Proyek Strategis Nasional, termasuk proyek hilirisasi mineral, seperti SGAR.

“Keberhasilan injeksi bauksit perdana ini menunjukkan bahwa PTP Nonpetikemas siap mendukung industrialisasi nasional melalui layanan pelabuhan yang andal dan efisien,” ungkapnya.

PTP Nonpetikemas Branch Pontianak Terminal Kijing berkomitmen meningkatkan pelayanan melalui transformasi operasional, termasuk penerapan Pelindo Terminal Operation System-Multipurpose (PTOS-M).

Indra menambahkan bahwa transformasi operasional yang dilakukan PTP Nonpetikemas tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan keselamatan dan keamanan operasional di Terminal Kijing.

“Kami terus berinovasi dengan menerapkan enam pilar reformasi kepelabuhanan yang mencakup Proses Bisnis, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur, dan HSSE (Health, Safety, Security and Environment) untuk memastikan semua aktivitas operasional berjalan lancar dan aman,” jelasnya.

Injeksi bauksit perdana ke SGAR ini merupakan langkah penting menuju pengoperasian penuh smelter yang dijadwalkan pada Oktober 2024.

PTP Nonpetikemas berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dalam mendukung operasional SGAR dan proyek hilirisasi lainnya guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. B

Komentar

Bagikan