PT INKA Percepat Produksi 16 Trainset KRL dan 612 Kereta Penumpang

Interior kereta api produksi PT Industri Kereta Api (INKA). (dok. inka.co.id)
Bagikan

PT INKA (Persero) saat ini sedang memproduksi 612 kereta penumpang pesanan PT KAI (Kereta Api Indonesia), 16 trainset KRL (12 car per trainset) pesanan KAI Commuter Line hingga 450 Container Top Flat Wagon UGL Rail Services Pty. Ltd. untuk KiwiRail, New Zealand.

Tidak hanya itu, BUMN transportasi produsen kereta api ini juga memberikan status PKWT atau Pegawai Kontrak Waktu Tertentu kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) magang.

Menurut General Manager Keuangan, Akuntansi dan TJSL PT INKA (Persero), Edwyn Dwi Cahyo, hingga Juni 2024, tercatat 40 siswa yang masih aktif mengikuti program pengelasan hingga magang di tahap pertama.

“Dari jumlah tersebut, mayoritas peserta berhasil mendapatkan status sebagai PKWT di PT INKA maupun di anak perusahaannya, PT INKA Multi Solusi (IMS),” ujarnya.

Menurut Edwyn, pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung pendidikan kejuruan di Indonesia, khususnya di wilayah Madiun, Banyuwangi dan sekitarnya.

Program yang masuk bagian dari implementasi TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri dan pendidikan, serta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

”Sebagai bagian dari Program SMK Series, Pelatihan Welding untuk SMK Binaan diadakan dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan industri, terutama proyek PT INKA,” jelasnya.

Tahap pertama adalah pelatihan magang ini berlangsung dari 29 November 2023 hingga 30 Desember 2023, yang dilanjutkan dengan Program Magang Pengelasan Bersertifikat mulai Maret hingga Agustus 2024.

Program pelatihan dan magang ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis bagi siswa SMK, tetapi juga membantu PT INKA dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan telah beradaptasi dengan dunia kerja terutama bidang pengelasan.

Dengan pelatihan intensif dan magang bersertifikat, para siswa kejuruan ini siap untuk bekerja di industri, baik sebagaimana di PT INKA maupun di perusahaan-perusahaan manufaktur lainnya.

Program pelatihan ini merupakan implementasi dari program prioritas Kementerian BUMN, yaitu Creating Shared Value (CSV), yang bertujuan untuk mendukung pendidikan, sekaligus memitigasi risiko operasional PT INKA dengan menyediakan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan dalam proyek – proyek besar INKA.

“Program SMK Series ini merupakan langkah konkret TJSL PT INKA dalam mendukung dunia pendidikan dan industri di Indonesia, sekaligus menciptakan sinergi yang saling menguntungkan antara keduanya. Program ini sudah kami laporkan dan koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim,” tutur Edwyn. B

Komentar

Bagikan