Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tujuh pelabuhan penyeberangan dan empat kapal penyeberangan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden di Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Rabu (2/2/2022).
Prasarana dan sarana transportasi yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini dibangun dalam rangka meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendukung sektor pariwisata di kawasan Danau Toba.
Ketujuh pelabuhan penyeberangan yang diresmikan adalah Pelabuhan Penyeberangan Ajibata dan Balige (Kabupaten Toba), Simanindo (Kabupaten Samosir), Tigaras (Kabupaten Simalungun), Muara (Kabupaten Tapanuli Utara), Baktiraja (Kabupaten Humbang Hasundutan), dan Tongging (Kabupaten Karo).
Keempat kapal penyeberangan yang diresmikan adalah Kapal Motor Penumpang (KMP) Pora-Pora berkapasitas 180 penumpang dan 21 kendaraan, KMP Kaldera Toba berkapasitas 152 penumpang dan 15 kendaraan, Bus Air KMP Asa-Asa dan KMP Jurung-Jurung yang masing-masing berkapasitas 150 penumpang.
Presiden Jokowi menyatakan, keberadaan pelabuhan dan kapal penyeberangan sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas dan mobilitas sehari-hari masyarakat di sekitar Danau Toba.
“Keberaan kapal juga sangat penting karena selama ini masyarakat menggunakan kapal rakyat yang standar keselamatannya kurang bisa diandalkan,” katanya.
Presiden berharap dengan beroperasinya pelabuhan dan kapal ini akan mendukung kawasan Danau Toba sebagai satu destinasi wisata unggulan di Indonesia dan semakin memperlancar konektivitas di kawasan Danau Toba.
Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, ketujuh pelabuhan penyeberangan dan empat kapal telah diselesaikan pembangunannya dan sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat setempat.
“Keberadaan pelabuhan dan kapal penyeberangan ini akan semakin meningkatkan konektivitas dan keselamatan pelayaran. Dengan desain pelabuhan dan kapal yang mengusung kearifan lokal, diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Danau Toba,” jelasnya.
Menhub menyampaikan apresiasi kepada sejumlah pihak, baik dari unsur Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah di Kawasan Danau Toba, DPRD, dan unsur terkait lainnya yang telah mendukung terselenggaranya pembangunan pelabuhan dan kapal.
Untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di kawasan Danau Toba, Kemenhub membangun sebanyak 13 Pelabuhan Penyeberangan yang tersebar di tujuh kabupaten di Sumatra Utara.
Wilyahag itu adalah Kabupaten Toba (empat pelabuhan), Kabupaten Samosir (empat pelabuhan), Kabupaten Simalungun (satu pelabuhan), Kabupaten Tapanuli Utara (satu pelabuhan), Kabupten Humbang Hasundutan (satu pelabuhan), Kabupaten Karo (satu pelabuhan), dan Kabupaten Dairi (satu pelabuhan).
Prasarana dan sarana transportasi penyeberangan tersebut akan melayani tujuh kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba, yakni Kabupaten Toba, Samosir, Simalungun,, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Karo, dan Kabupaten Dairi.
Sementara itu, enam pelabuhan penyeberangan yang tengah dibangun adalah Pelabuhan Penyeberangan Silalahi (Kabupaten Dairi), Ambarita, Onan Runggu, dan Sipinggan (Kabupaten Samosir), Sigapiton, dan Porsea (Kabupaten Toba).
Keempat kapal yang diresmikan untuk melengkapi keberadaan kapal penyeberangan yang sudah selesai dibangun, yaitu KMP Ihan Batak, yang sebelumnya telah beroperasi bersama dengan KMP Sumut I, KMP Sumut II, dan KMP Muara Putih.
Jadi, total kapal penyeberangan yang beroperasi di KSPN Danau Toba saat ini sebanyak tujuh unit kapal, yang terdiri dari lima unit KMP dan dua unit bus air.
Pembangunan 13 pelabuhan penyeberangan menelan dana sebesar Rp596 miliar dan lima unit kapal sekitar Rp122 miliar, sehingga total anggaran yang dialokasikan Kemenhub mencapai Rp718 miliar sejak tahun 2018-2021. B