
Direktur Armada PT Pertamina International Shipping (PIS) Muhammad Irfan Zainul Fikri menyatakan seluruh kapal pelayaran domestik yang dioperasikan oleh perseroan menggunakan biodiesel 40 (B40) sejak Januari 2025 untuk mendukung transisi energi hijau di Indonesia.
“Sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seluruh kapal yang dioperasikan oleh PIS, yakni 189 kapal yang melayani distribusi energi nasional telah menggunakan B40 untuk mencapai ketahanan energy, sekaligus mendukung energi hijau dan berkelanjutan,” jelas Muhammad Irfan Zainul Fikri di Jakarta.
Dia menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pihaknya untuk mendorong pengurangan emisi karbon, sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional, karena B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Penggunaan B40 tersebut juga sejalan dengan visi hijau jangka panjang anak usaha Pertamina di bidang pengapalan tersebut untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050.
Menurut Irfan, pihaknya terus berupaya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasional perusahaan, mulai dari efisiensi energi, penggunaan teknologi ramah lingkungan hingga pengembangan infrastruktur pendukung energi hijau.
PIS juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mendukung visi tersebut, salah satunya adalah penggunaan teknologi Energy Saving Devices (ESD) pada beberapa armada PIS.
Sejak pertama kali diterapkan pada 2022, ia menuturkan bahwa kapal-kapal yang dilengkapi dengan teknologi tersebut menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan.
Selain itu, perseroan juga mengadopsi teknologi dual fuel yang memungkinkan penggunaan bahan bakar alternatif dan fosil secara bergantian atau bersamaan yang terbukti dapat menghemat sekitar 30% dari total konsumsi bahan bakar kapal. B