Sebagai wujud komitmen Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NCD) untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara unconditional sebesar 29% terhadap skenario Bussiness As Usual (BAU) pada tahun 2030.
Berkenaan dengan pengendalian perubahan iklim, pada sektor transportasi khususnya darat terus gencar melakukan konversi energi dan mengkampanyekan sumber energi bersih dan terbarukan.
“Sesuai Perpres 98 Tahun 2021 mitigasi perubahan iklim merupakan usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi atau meningkatkan penyerapan GRKdan penyimpanan maupun penguatan cadangan karbon dari berbagai sumber emisi,” ujar Joko Kusnanto, pembicara dalam Talk Show Konversi Motor dan Percepatan Penggunaan Kendaraan Listrik.
Mengingat berdasarkan data Kementerian ESDM pada tahun 2020 konsumsi bahan bakar untuk kategori transportasi pada tahun 2019 adalah 415 juta BOE dengan pangsa BBM paling besar yaitu 99,97%, konsumsi tersebut cenderung mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan jumlah kendaraan setiap tahunnya.
Dengan adanya persoalan tersebut, Joko menerangkan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan menjadi solusi dari permasalahan subsidi energi dan emisi C02 dari transportasi.
Di sisi lain, Joko menerangkan, percepatan penggunaan kendaraan listrik dapat juga dilakukan dengan melakukan konversi kendaraan bermotor Berbahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“Caranya masyarakat datang langsung ke bengkel konversi yang telah tersertifikasi oleh Ditjen Hubdat, di sana masyarakat dapat melakukan konversi dan menguji kendaraan yang telah dikonversi,” jelasnya.
Dalam paparannya, Joko menjelaskan empat langkah mengubah kendaraan berbahan bakar menjadi kendaraan listrik di bengkel bersertifikat, yakni melakukan proses konversi di Bengkel bersertifikat dan membuat pengajuan motor listrik konversi.
Selain itu, melakukan pengujian pada item uji konversi sepeda motor di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) dan mengubah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
“Dengan meningkatkan efisiensi energi, ketahanan energi dan konservasi energi sektor transportasi diharapkan ke depannya dapat mewujudkan kualitas udara bersih, ramah lingkungan, serta menurunkan emisi gas rumah kaca,” jelasnya.
Kegiatan talk show tersebut merupakan satu rangkaian acara Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2023 yang dilaksanakan dalam rangka Hari UMKM Nasional Expo 2023 di Pamendan Mangkunegaraan kota Surakarta, yang berlangsung dari 10-13 Agustus 2023. Dengan mengusung tema “Panggung Kreasi Anak Teman Sejati”.
Adapun rangkaian acara yang berlangsung selama empat hari diisi dengan kegiatan sosialisasi keselamatan jalan guna meningkatkan budaya tertib dan taat dalam berlalu lintas, lomba mewarnai petualangan karakter Zeta, serta story telling dengan tema cerita selamat di jalan dan hati-hati.
Sementara itu, juga digelar kuis interaktif keselamatan jalan yang diikuti oleh pelajar SMA/SMK di Kota Surakarta dan sosialisasi safety riding yang akan digelar pada hari terakhir.
Pada kesempatan ini pengunjung juga dapat mengetahui capaian kinerja dan layanan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, seperti pendaftaran pelayanan kartu khusus teman bus serta test ride motor listrik.
Acara ini juga dimeriahkan oleh beberapa bengkel konversi UMKM antara lain Bintang Racing Team (BRT), Elders Elettrico, SMK Muhammadiyah Surakarta Kartosuro, produsen sepeda motor listrik United, dan bengkel konversi sepeda, serta sepeda motor Astro Bike. B