Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) hampir merampungkan pembangunan jalur ganda kereta api Kiaracondong Bandung – Cicalengka Padalarang.
Setelah menyelesaikan Tahap I segmen Gedebage – Haurpugur pada tahun 2022 dan telah beroperasi secara penuh, kini Tahap II segmen Kiaracondong – Gedebage dan Haurpugur – Cicalengka hampir dituntaskan.
Saat ini, progres pekerjaan pada segmen tersebut telah mencapai 92%.
“Jalur ganda lintas Kiaracondong – Cicalengka tahap II ditargetkan dapat beroperasi secara penuh pada tahun 2024, kami berharap dengan dibangunnya jalur ganda ini maka dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna kereta api,” ujar Endang Setiawan, Kepala BTP Bandung.
Total jalur yang dibangun pada Tahap I adalah sepanjang 14 km/sp dengan anggaran Rp779 miliar.
Sementara itu, pada pekerjaan pembangunan Tahap II panjang jalur yang dibangun yaitu 9 km/sp dengan anggaran Rp585 miliar.
Kemenhub mengeluarkan total anggaran Rp1,3 triliun untuk pembangunan jalur ganda Kiaracondong – Cicalengka dengan panjang jalur 23 km/sp.
Endang menambahkan, sebelum dibangunnya jalur ganda lintas Kiaracondong – Cicalengka, kereta api yang melintas pada jalur tersebut perlu bergantian sehingga waktu tempuh perjalanan kereta api menjadi lebih lama.
Selain itu, manfaat dari dibangunnya jalur ganda adalah untuk meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan pada perjalanan kereta api.
Pembangunan jalur ganda ini juga mencakup peningkatan keselamatan perkeretaapian dan peningkatan fasilitas operasi dari sinyal mekanik ke elektrik dengan tujuan mendukung elektrifikasi pada lintas Bandung Raya.
Selama 10 tahun terakhir, DJKA selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengguna kereta api.
Moda transportasi kereta api telah mengalami kemajuan pesat dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya.
DJKA melalui BTP Bandung juga melakukan peningkatan stasiun pada beberapa wilayah di Jawa Barat. Hal tersebut demi meningkatkan kualitas pelayanan penumpang kereta api.
Tidak hanya pada lintas Kiaracondong – Cicalengka, dilakukan pula kegiatan pengembangan Prasarana Perkeretaapian pada Jalur Ganda Kereta Api antara Padalarang – Bandung.
Dengan total anggaran Rp717 miliar, ruang lingkup pekerjaan pada lintas tersebut meliputi penataan emplasemen, pengembangan stasiun, pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi.
Selain itu, demi menekan angka kecelakaan pada perlintasan sebidang KA, DJKA melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung melakukan penangan perlintasan sebidang KA pada 2 titik dengan membangun flyover yang terdiri dari Flyover Ciroyom, JPL 157B dan Flyover Pusdikpom, JPL 150A.
Endang menuturkan, jika saat ini Flyover Ciroyom tengah persiapan untuk dioperasikan.
Saat ini, proses pembangunan Flyover Ciroyom telah rampung dan target pengoperasian pada bulan Oktober 2024.
Sementara itu, untuk Flyover Pusdikpom progres pembangunannya telah mencapai 24,9%.
“Pembangunan Flyover tersebut juga dilakukan demi mendukung operasi KA Feeder yang saat ini jadwal keberangkatannya telah bertambah banyak,” tutur Endang. B