Penerbangan Perintis di Aceh Tambah Empat Rute Baru di Tahun 2024

Bandara Maimun Saleh di Sabang, Aceh, yang tidak lagi berstatus internasional. (dok. bandara)
Bagikan

Penerbangan perintis di Aceh pada tahun 2024 direncanakan melayani delapan rute penerbangan.

Hal ini sesuai dengan Keputusan DIrektur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 186 Tahun 2023 yang diterbitkan pada 14 November 2023.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menjelaskan, penerbangan bersubsidi ini akan beroperasi 16 kali dalam sepekan dan melayani sejumlah rute.

Kesemua rute itu adalah Banda Aceh – Sinabang, Banda Aceh – Gayo Lues, Banda Aceh – Kutacane, Banda Aceh – Tapaktuan, Banda Aceh – Sabang, Gayo Lues – Takengon, Medan – Singkil, dan Medan – Gayo Lues pulang pergi (pp).

Pada tahun ini, lanjutnya, ada tambahan rute baru yang disetujui oleh Kemenhub berdasarkan usulan Pemerintah Aceh,  yaitu Banda Aceh – Sabang, Medan – Singkil, Medan – Gayo Lues, dan Gayo Lues – Takengon dengan frekuensi masing-masing dua kali per minggu.

Alhamdulillah, tahun ini ada tambahan empat rute dan frekuensi penerbangan dibandingkan dengan tahun lalu. Kita harapkan bisa meningkatkan aksesibilitas serta dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di Aceh,” ujar Teuku Faisal kepada media.

Di samping peningkatan konektivitas, dia menyebutkan kehadiran beberapa rute baru juga ditujukan untuk mendukung pertumbuhan kunjungan ke sejumlah destinasi wisata di Aceh, seperti Sabang, Singkil dan Takengon.

“Wisatawan yang akan berkunjung ke Sabang, Singkil  yang meliputi kawasan Pulau Banyak dan dataran tinggi Gayo  kini punya pilihan transportasi alternatif, sehingga perjalanan tidak hanya bisa dilakukan melalui jalur darat maupun laut, tapi juga udara yang lebih cepat,” tutur Teuku Faisal.

Penerbangan yang sumber pembiayaannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 melalui Kemenhub ini diharapkan, bisa memberi pilihan transportasi alternatif bagi masyarakat.

Dengan hadirnya penerbangan perintis diharapkan, bisa mendorong perekonomian daerah melalui lancarnya pergerakan orang dan barang di Aceh.

Berdasarkan informasi dari Kemenhub, saat ini sedang dilakukan proses tender terhadap operator penerbangan perintis dan setelah penandatanganan kontrak akan segera beroperasi.

“Kita mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan agar layanan perintis ini berjalan lancar dan tingkat keterisian penumpang yang memadai,” jelasnya. B

Komentar

Bagikan