Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bahwa situasi perjalanan udara masih berjalan normal sampai dengan saat ini setelah Gunung Semeru meluncurkan awan panas pada Sabtu (4/12/2021).
Menurut Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, Kemenhub merespons situasi terkini pasca erupsi gunung berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
“Hingga saat ini operasional bandara dan penerbangan pada umumnya tidak mengalami gangguan dan masih berjalan seperti biasa,” ujarnya, Minggu (5/12/2021).
Adita menuturkan, Kemenhub juga memastikan akan terus memantau perkembangan dari kondisi Gunung Semeru.
Pantauan tersebut, lanjutnya, untuk menentukan upaya atau langkah yang harus diambil pada bandara dan penerbangan selanjutnya.
“Kami akan terus memonitor perkembangan dari kondisi Gunung Semeru untuk dapat kami sesuaikan dengan jalannya operasional bandara maupun penerbangan pada umumnya,” katanya.
Sementara itu, Adita menyatakan, AirNav Indonesia selaku penyedia layanan navigasi penerbangan Indonesia telah menerbitkan ASHTAM atau notifikasi kepada seluruh pemangku kepentingan penerbangan.
Dalam surat notifikasi itu diberitahukan agar seluruh pemangku kepentingan penerbangan mewaspadai dampak abu dari letusan Gunung Semeru pada Sabtu sore.
“Pihak AirNav Indonesia sebagai penyedia layanan navigasi penerbangan indonesia telah menerbitkan ASHTAM atau notifikasi kepada seluruh pemangku kepentingan penerbangan agar waspada terhadap dampak abu dari letusan Gunung Semeru,” tuturnya.
Sebelumnya, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu pukul 15.00 WIB. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Gunung itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu. Dampak erupsi Semeru kali ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga kerusakan materi. B