Pulau Bali dan Bima memiliki ratusan objek pariwisata yang sangat indah, bahkan kedua daerah tersebut memiliki kesamaan jenis wisata yang terkenal di dunia, yakni wisata pantai dan ombak lautan yang mengundang peselancar dari seluruh dunia.
Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima menjadi pintu gerbang kunjungan wisatawan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jadwal penerbangan yang rutin setiap harinya.
Kepala Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Fitrajaya Siwu menyatakan, jadwal penerbangan dari Bima ke Bali bisa terus bertambah, karena kondisi pandemi sudah semakin kondusif, sehingga penurunan kasus dan persyaratan perjalanan dalam dan luar negeri sangat mendorong kenaikan traffic.
“Bali dan juga Bima memiliki kesamaan objek wisata yang indah dan berpotensi pengembangan usaha di berbagai sektor, jadi penerbangan antardua wilayah ini membuka peluang seluas-luasnya,” ujarnya.
Fitrajaya berharap adanya penambahan jadwal penerbangan untuk rute Bandara Sultan Muhammad Salahuddin dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, karena masih terbuka peluang untuk penambahan traffic pada penumpang maupun barang atau kargo.
Bima menjadi salah satu wilayah di Nusa Tenggara Barat yang kaya akan hasil komoditas pertanian dan peternakan, seperti jagung, bawang merah dan sapi, bahkan komoditas itu semakin melimpah ketika memasuki musim panen.
Maka dari itu, para wisatawan yang datang dari Bali dapat menikmati keindahan pantai dan gelombang laut di Kota Bima, dengan menggunakan maskapai penerbangan yang mendarat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin.
Salah satu destinasi wisata lain yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Kota Bima adalah Istana Kesultanan Bima. Kompleks istana yang pernah ditempati salah satu sultan ternama di Bima, yakni Sultan Muhammad Salahuddin.
Mengenai Pulau Bali sudah diketahui banyak wisatawan bahwa Pulau Dewata dengan Ibu Kota Denpasar itu terkenal di seluruh dunia akan keindahan alamnya yang hingga kini Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk. ts/B