Pemprov Papua Barat Daya Sambut Baik Kehadiran Trans Nusa

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad pose bersama manajemen Trans Nusa dan manajemen Bandara DEO Sorong. (dok. istimewa)
Bagikan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya menyambut baik rencana kehadiran maskapai Trans Nusa yang akan membuka rute penerbangan baru di kawasan Papua Barat Daya dan sekitarnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad menjelaskan, pada dasarnya pemerintah sangat menyambut baik rencana kehadiran maskapai Trans Nusa di Papua Barat Daya selain dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga menekan tingginya harga tiket selama ini.

“Karena kebutuhan penumpang semakin tinggi, maka ini satu langka baik di awal 2024 ini,” katanya Gubernur Papua Barat Daya di Sorong, baru-baru ini.

Dampak berhenti beroperasinya sejumlah maskapai dengan tujuan Sorong menyebabkan harga tiket melambung tinggi, yang kemudian berdampak pada tingginya inflasi di bidang transportasi udara, sehingga pemerintah harus bertindak sigap untuk menanggulangi dampak tersebut.

“Naiknya harga tiket ini mengakibatkan beberapa kendala terutama dalam bidang perekonomian, oleh sebab itu Pemerintah Papua Barat Daya menyambut baik kehadiran maskapai Trans Nusa yang akan mulai beroperasi dalam waktu dekat,” jelas Muhammad Musa’ad.

Berkaitan dengan rencana itu, manajemen Trans Nusa bersama manajemen Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong telah melakukan rapat bersama untuk membicarakan hal-hal penting tentang rencana operasi maskapai Trans Nusa.

“Rapat bersama pimpinan TransNusa ini merupakan awal untuk merencanakan adanya penerbangan dari dan menuju Bandara DEO,” ujar Muhammad Musa’ad.

Aviation Group CEO TransNusa Dato’ Bernard Francis menambahkan, Trans Nusa siap beroperasi di Papua Barat Daya karena telah melakukan sejumlah kajian dan studi kelayakan, sehingga manajemen memutuskan akan membuka rute penerbangan di tanah Papua yang direncanakan akan mengoperasikan sejumlah maskapai.

“Rencananya kami akan mengoperasikan dua sampai tiga pesawat dulu untuk tahun ini, karena masih dalam proses penilaian awal termasuk mengurus izin operasional,” ungkapnya.

Dia menyebutkan bahwa Trans Nusa sendiri telah beroperasi dari Jakarta, Bali, Makassar dan beberapa kota besar lainnya di kawasan Indonesia.

Pada 2024, tingkat keterisian maskapai di Bandara DEO Sorong baru mencapai 72% untuk penggunaan runway oleh maskapai, Apron 37% dan pemanfaatan terminal telah mencapai 132%, sehingga direncanakan tahun depan dilakukan pembangunan perluasan gedung terminal. B

 

Komentar

Bagikan