Pemprov Jabar Cari Solusi agar Pariwisata Tetap Hidup

Kereta api di Stasiun Sukabumi, Jawa Barat mendukung pengembangan sektor pariwisata. (dok. istimewa)
Bagikan

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin bersama stakeholders akan mencari solusi agar sektor pariwisata Jabar tidak terlalu terdampak akibat efisensi anggaran pemerintah yang saat ini sedang berjalan.

Ya, nanti kami duduk bersama dengan Asita (Asosiasi Pariwisata Indonesia) dengan PHRI (Perkumpulan Hotel Restoran Indonesia) mencari solusi seperti apa,” ujarnya usai menghadiri Musda XII Asita Jawa Barat di Hotel Aryaduta, Kota Bandung.

Efisiensi anggaran pemerintah tidak dipungkiri mempengaruhi pendapatan dari hotel dan restoran yang selama ini mengandalkan wisatawan dari acara – acara Meeting, Insentif, Conference, Exhibition (MICE) yang dilakukan lembaga plat merah.

Dengan efisiensi pada perjalanan dinas, FGD, seminar dan acara seremonial di hotel atau restoran, pendapatan pelaku pariwisata dipastikan menurun.

Retribusi pariwisata yang disetorkan ke pemda pun berpotensi menurun, tetapi Bey yakin, dengan infrastruktur yang ada, pariwisata masih bisa digenjot terutama menyasar wisatawan asing.

“Masih ada potensi dari pariwisata, masih ada dari wisatawan asing ke Jawa Barat. Whoosh (kereta cepat) ini masih daya tarik buat warga di Asia Tenggara,” katanya.

Bey mengajak seluruh stakeholders termasuk Asita dan pelaku pariwisata lain, seperti Perkumpulan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), tetap yakin dan percaya diri pariwisata bakal tetap tumbuh.

“Jadi jangan memandang pesimistis, nanti kita duduk bersama mencari solusi terbaik bagaimana,” ungkapnya.

Menurut Bey, kinerja Asita dalam menggenjot pariwisata Jabar sudah tidak perlu dipertanyakan, terutama dalam menggaet pasar pariwisata dalam negeri.

Berdasarkan data BPS, jumlah perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke Jabar pada tahun 2024 mencapai 167,40 juta perjalanan, meningkat sebesar 7,15% dibandingkan tahun 2023.

“Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Barat terus menjadi destinasi favorit wisatawan domestik,” jelasnya.

Melalui Musas ini, Bey berharap muncul solusi yang bisa ditawarkan kepada Pemerintah Provinsi Jabar, cara menggaet wisatawan mancanegara sebagai solusi efisiensi anggaran pemerintah.

“Saya berharap Asita Jabar dapat merumuskan strategi inovatif dan berkelanjutan dalam mengembangkan industri pariwisata yang lebih kuat dan berdaya saing,” tuturnya. B

Komentar

Bagikan