Pemerintah Undang Investor Tanam Modal di Lima DSP dan Delapan KEK Pariwisata

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin dalam acara "Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (28/7/2022). (dok. kemenparekraf.go.id)

Pemerintah mengundang para investor untuk berinvestasi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), khususnya di lima Destinasi Super Prioritas (DSP) dan delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, undangan Kemenparekraf/Baparekraf kepada para investor ini merupakan upaya membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Kami menggelar forum agar investor teredukasi, termasuk tentang peluang investasi dan pembiayaan di lima DSP dan juga delapan KEK yang siap ditawarkan kepada para investor,” ujarnya dalam sambutannya di Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Terselenggaranya forum pertemuan ini merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf, Kementerian Investasi/BKPM, Artotel Group, dan Himpunan Anak Media (HAM) dalam rangka mengakselerasi investasi di sektor parekraf.

Hingga saat ini, tercatat kebutuhan investasi dan pembiayaan di delapan KEK Pariwisata seperti Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, dan Mandalika sebesar Rp226,79 triliun.

Baca juga :   Kemenparekraf Gelar Pertemuan Bisnis Bahas Peluang Kerja Sama dengan Investor di Qatar

Kebutuhan investasi dan pembiayaan di tiga Badan Otorita Pariwisata, yaitu Borobudur, Labuan Bajo, dan Danau Toba sebesar Rp6,7 triliun.

“Yang paling mendesak adalah realisasi investasi akomodasi di lima DSP. Selain itu, juga investasi yang mendukung kesiapan Indonesia menggelar event-event berskala internasional seperti KTT G20 atau ASEAN Summit,” jelasnya.

Dengan terbukanya peluang investasi, Sandiaga menambahkan, maka diharapkan mendorong penciptaan kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja yang ditargetkan tahun ini tercipta 1,1 juta lapangan kerja baru.

“Sesuai arahan Presiden bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu, investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga pada 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” tuturnya.

Peluang tersebut, lanjut Sandiaga, juga terlihat ketika World Economic Forum pada Mei 2022 merilis daftar Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022.

Indonesia berada di peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan dengan data pada tahun 2019.

Baca juga :   Pemprov Banten Dapat Peringkat Delapan Nasional Dalam Program Pengendalian Gratifikasi Tahun 2022

“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia, sehingga ini membuka kesempatan untuk berinvestasi,” katanya.

Sandiaga menjelaskan, sistem KEK ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan, dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.

“Diharapkan melalui forum ini, kita dapat menyaksikan peluang investasi di sektor parekraf, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada projek pariwisata lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung menyatakan, forum ini bertujuan mendorong percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.

“Melalui forum ini diharapkan dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan projek pariwisata,” ungkapnya. B

Komentar