Sebanyak tiga bandara di Indonesia masuk ke dalam daftar sepuluh bandara terburuk di dunia, menyusul laporan dari lembaga konsumen penerbangan AirHelp.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi soal laporan tersebut, tapi yang terpenting semua bandara bisa menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan.
Dia menjelaskan, bandara sebetulnya tidak dilihat dari jelek atau bagus fisiknya saja, tapi keamanan dan keselamatan penerbangan harus menjadi yang utama.
“Saya termasuk yang konservatif. Pokoknya gunakan uang itu dengan efisien. Yang penting security dan safety dijaga. Bukan bagus-bagusan. Jadi kalau dibilang yang terjelek itu belum tentu jelek,” ungkapnya saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).
Mengenai pengawasan, Menhub menegaskan bahwa pihaknya selama ini terus melakukan hal tersebut.
Dia juga menekankan Kementerian Perhubungan terus memantau kesinambungan bisnis dari Angkasa Pura.
“Pasti lah kita lakukan (pengawasan dan evaluasi), tapi kan semua masih bertahap. Karena kesehatan Angkasa Pura juga harus diperhatikan. Jangan aksi-aksi tapi keuangannya jelek,” ungkapnya.
Kementerian Perhubungan, lanjutnya, juga sudah banyak membuat bandara-bandara di Indonesia memiliki fisik yang bagus.
“Bandara Fakfak, moderen sekali dan itu bisa jadi contoh. Mentawai, bagus sekali. Tapi kan ini ada stages dan kita beri kesempatan AP untuk melakukan interrupt itu semua,” tuturnya.
Menurut informasi, AirHelp menyusun kriteria penilaian bandara meliputi ketepatan waktu pemberangkatan, kepuasan pelanggan, dan fasilitas pelengkap di dalamnya, termasuk toko dan gerai kuliner.
Penilaian dilakukan melalui survei yang dilakukan dari 1 Januari hingga 30 September 2023 kepada lebih dari 15.800 penumpang.
Ada total 194 bandara yang dinilai AirHelp. Dari penilaian itu, mereka membuat daftar bandara dari yang terbaik hingga yang terburuk.
Sebanyak tiga bandara internasional di Indonesia justru menempati posisi 10 terbawah. Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjadi bandara terburuk di dunia 2023.
Bandara Syamsudin Noor mendapatkan 6,39 poin secara keseluruhan. Rinciannya, ketepatan waktu pemberangkatan terbilang rendah dengan hanya 6,39 poin. Kepuasan pelanggan juga hanya mendapat 5,2 poin.
Kemudian, fasilitas bandara seperti kelengkapan outlet pendukung mendapatkan poin cukup tinggi, yakni 8.
Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali juga masuk daftar 10 bandara terburuk di dunia.
Secara keseluruhan, bandara ini hanya mendapatkan 6,55 poin. Tingkat keterlambatan pemberangkatan terbilang tinggi dengan hanya 5,5 poin yang diraih.
Namun, bandara ini mendapatkan poin cukup tinggi untuk urusan kepuasan pelanggan dan fasilitas pelengkap, masing-masing kategori mendapatkan 7,9 dan 8,3 poin.
Terakhir adalah Bandara Internasional Halim Perdanakusuma yang berada di posisi 185 atau 10 dari paling bawah. Bandara di Jakarta ini hanya mendapatkan 6,63 poin.
Sama seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai, bandara ini juga punya tingkat keterlambatan pemberangkatan yang tinggi dengan raihan hanya 5,7 poin.
Sementara urusan kepuasan pelanggan dan fasilitas yang ada di dalamnya, bandara ini cukup memenuhi standar dengan raihan poin masing-masing 8 dan 8,1. B