Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk terus meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam mengembangkan produknya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, inovasi tersebut dapat berupa digitalisasi dalam memasarkan produk UMKM agar buatan dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“UMKM harus bisa berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan pascapandemi Covid-19,” katanya dalam pelatihan pelaku parekraf di Desa Sindangprabu, Garut, Jawa Barat, Sabtu (18/6/2022).
Sandiaga menjelaskan bahwa UMKM Indonesia memiliki pasar yang sangat besar, tapi jangan sampai pelaku usaha menjadi sasaran empuk untuk produk yang tidak diproduksi oleh talenta-talenta terbaik.
“Tak hanya itu, dalam mengembangkan usahanya, pelaku UMKM perlu mengusung konsep 4AS, yaitu Kerja Keras, Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas, dan Kerja Tuntas,” ujarnya.
Menurut Sandiaga, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital sebagai salah satu upaya inovasi pemasaran dan produk.
Saat ini, tercatat ada 17 juta UMKM yang telah terdigitalisasi, sehingga ekspor produk Indonesia semakin meningkat. Ekspor produk Indonesia bisa menembus US$21 miliar pada tahun lalu.
“Dengan nilai ekspor yang terus menjadi lebih baik, maka harapannya dapat menjadi penopang kebangkitan ekonomi Indonesia dan membuka lapangan kerja baru,” tuturnya.
UMKM yang terus terkurasi, Sandiaga meyakini akan terus terbuka peluang dan optimistis akan terjadi suatu transformasi di UMKM untuk naik kelas, berdaya saing, sehingga bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya. B