PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berhasil mencetak arus barang non peti kemas sebesar 125 juta ton pada Triwulan III/2023, tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, arus peti kemas cenderung stabil di tengah tantangan perekonomian global yang melambat, yaitu sebanyak 12,9 juta TEUs, atau tumbuh 1% dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyatakan bahwa capaian operasional tersebut sejalan dengan program standarisasi layanan pelabuhan yang terus dijalankan Pelindo pascamerger, baik pada terminal peti kemas maupun non petikemas.
Kecepatan layanan bongkar muat di sejumlah pelabuhan mulai meningkat. Sebagai contoh di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat dari 20 boks hingga 60 boks per kapal per jam.
Selain itu, di Terminal Peti Kemas Ambon, kecepatan bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks menjadi 35 boks dalam kondisi optimum.
Hal ini disambut baik oleh para pengguna jasa Pelindo yang mengungkapkan bahwa standarisasi layanan Pelindo telah mempermudah aktivitas mereka, termasuk pelayaran maupun ekspedisi muatan.
“Pelindo sudah memberikan dampak yang positif bagi dunia pelayaran, yaitu memberikan kemudahan dalam melakukan koordinasi, memberikan pelayanan secara terintegrasi melalui house to house untuk pelayanan kapal dan barang, serta memberikan konektivitas antarterminal, sehingga pelayanan atau perencanaan kapal bisa lebih mudah dan lebih cepat,” kata General Manager PT Salam Pacific Indonesia Line Agus Prabowo dalam keterangannya.
Pada September 2023u, Pelindo meluncurkan sistem operasi pelabuhan multi terminal terintegrasi yang disebut Pelindo Terminal Operation System Multipurpose (PTOS-M) dengan fitur yang memberikan kemudahan layanan pada pengguna jasa seperti online booking request, dan membantu dalam operation planning, storage inventory, serta control dan monitoring.
Adapun sistem yang diimplementasikan sebagai upaya standardisasi pelayanan non petikemas telah dijalankan di pelabuhan Pelindo Belawan, Makassar, Ambon, Nilam, Sorong dan Jayapura.
Sementara itu, untuk sistem operasi layanan terminal petikemas, Pelindo juga telah meluncurkan TOS Nusantara sejak Februari 2022.
TOS Nusantara memberikan kemudahan kepada para pengguna jasa karena mengintegrasikan proses bisnis mulai dari billing, gate, yard dan operasional di dermaga, serta memudahkan pemantauan pergerakan petikemas.
Dedi Wicaksono, Direktur Nusatrans Anugerah Makmur menambahkan, dengan integrasi Pelindo, menjadikan pekerjaan kami lebih efisien dan simpel.
“Kebetulan kerjaan kita ada di Surabaya, Pontianak dan beberapa kota lainnya, dengan merger Pelindo ini membuat kerjaan kita semakin mudah dan efektif,” ungkapnya.
Realisasi kinerja operasional yang meningkat mendukung kinerja keuangan Pelindo. Pendapatan usaha Triwulan III/2023, tercatat sebesar Rp22,5 triliun, tumbuh 4% dari tahun sebelumnya.
“Capaian ini mencerminkan hasil positif dari upaya kolaborasi berbagai entitas dalam Pelindo Group yang memungkinkan manajemen sumber daya perusahaan menjadi lebih efisien dan terintegrasi,” jelas Dedi.
Dengan demikian, Pelindo akan memberikan kontribusi yang lebih maksimal pada konektivitas logistik Indonesia. “Kami optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2023.” B