PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan memberikan insentif kepada jasa penumpukan peti kemas dan Kargo sepanjang periode mudik dan balik Lebaran sebesar 50%, mulai 24 Maret 2025 hingga 8 April 2025.
Menurut Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto, insentif ini diberikan menyusul pengaturan lalu lintas masa mudik dan balik Lebaran 2025 yang diterbitkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beberapa waktu lalu.
“Pemerintah menetapkan kendaraan atau truk-truk besar tidak boleh jalan di pembatasan. Maka, kami pun juga memberikan insentif terpada jasa penumpukan atas peti kemas dan kargo yang ditumpuk di pelabuhan dari tanggal 24 (Maret) sampai tanggal 8 April. Itu sebesar 50%,” jelasnya saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Insentif ini hanya akan diberikan untuk peti kemas, bongkar dan impor, karena peti muat biasanya akan mengurangi kegiatan di lima hari sebelum dan setelah Lebaran.
“Jadi kalau barang yang sudah datang, karena tidak bisa keluar, kita berikan insentif buat teman – teman yang memanfaatkan peti kemas atau kargo ditumpuk di pelabuhan,” ungkapnya.
Putut menambahkan, pemudik yang diproyeksikan melakukan pergerakan di terminal Pelindo tahun ini mencapai 2,5 juta orang.
Untuk mengantisipasi kepadatan, Pelindo mengoperasikan 63 pelabuhan yang tersebar di masing – masing regional.
Rinciannya, pelabuhan regional 1 sebanyak 11 terminal, regional 2 sebanyak 9 terminal, regional 3 sebanyak 21 terminal, dan regional 4 sebanyak 44 terminal.
Putut menegaskan, proyeksi puncak arus mudik versi Pelindo pada 28 – 29 Maret 2025, sedangkan arus balik pada 5 – 6 April 2025.
“Ini juga sama kami tentu akan berbeda berdasarkan historis dan data yang juga kita kumpulkan dari operator swasta,” tegasnya. B