Pelaku Parekraf Harus Manfaatkan Momentum Perkembangan Teknologi 5G

Peluncuran 5G Experience Center ITS di Gedung Robotika ITS, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021). (Istimewa)

Pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) harus memanfaatkan momentum perkembangan teknologi 5G sebagai satu solusi untuk bertahan di masa pandemi.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, pandemi memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini dan memunculkan berbagai peluang hingga hilangnya mata pencaharian.

“Sektor parekraf sangat erat kaitannya dengan digitalisasi. Ini yang menjadi bagian dari tantangan akselerasi kita di era saat ini yang berpengaruh bukan hanya pada sektor pariwisata, tapi juga seluruh sektor,” ujarnya saat Peluncuran 5G Experience Center ITS di Gedung Robotika ITS, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/9/2021).

Sandiaga menjelaskan, sudah lebih dari 1,5 tahun terakhir ini pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa besar di berbagai sektor, termasuk sektor parekraf di Indonesia.

Baca juga :   Kenaikan Tarif Masuk Kawasan Taman Komodo Untuk Biaya Konservasi Jasa Ekosistem

Masa ini adalah masa penuh ketidakpastian atau bisa juga disebut Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA) masa penuh tantangan yang menuntut untuk terus melakukan perubahan.

“Sebagai salah satu negara berkembang di Asia, Indonesia memiliki perkembangan teknologi yang tergolong pesat,” jelasnya.

Kondisi tersebut, Sandiaga menambahkan, ditunjukan dengan adanya teknologi 5G di Indonesia sejak Mei 2021 dan perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi akan berakhir.

Menparekraf menuturkan, hadirnya teknologi 5G diharapkan dapat mendukung sisi pengembangan e-commerce bagi pelaku UMKM lokal dan layanan pembiayaan digital.

Data Bank Indonesia pada Januari 2021 menunjukkan nominal transaksi e-commerce terus meningkat sejak tahun 2017, dari Rp42,2 triliun pada tahun 2017 hingga Rp266,3 triliun pada tahun 2020.

Saat ini, Indonesia merupakan negara yang menjadi penyumbang terbesar ekonomi digital di kawasan ASEAN dengan nilai lebih dari 40%.

Baca juga :   Kemenparekraf Dorong Pelaku Parekraf Manfaatkan Program BPUP 2021

Sejalan dengan hal tersebut, Bappenas/Kementerian PPN menyatakan, proyeksi pendapatan sektor digital media di Indonesia akan terus meningkat, pada tahun 2021 mencapai US$2.806 juta dan akan meningkat menjadi US$4.114 juta di tahun 2025.

“Saya mengapresiasi ITS sebagai salah satu Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia sekaligus kampus pertama yang mempunyai 5G Experience Center yang merupakan hasil kolaborasi ITS,” katanya.

Kolaborasi Pentahelix ini secara lengkap yang menyediakan berbagai wahana untuk pengenalan teknologi 5G (center of knowledge), pengembangan aplikasi dan use case untuk para mahasiswa dan start up binaan ITS (center of creativity), serta pelengkap proses edukasi, pelatihan dan sertifikasi (center of excellent), serta center of humanity. B

 

Komentar