Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur yang dapat mendongkrak perekonomian Indonesia termasuk infrastruktur pelabuhan. Salah satunya adalah Pelabuhan Kuala Tanjung yang berlokasi di Provinsi Sumatra Utara.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Arif Toha menjelaskan, Pelabuhan yang berlokasi di Kabupaten Batu Bara tersebut disiapkan untuk menjadi transshipment port, yang dapat disinggahi kapal-kapal besar dari sejumlah negara.
Transhipment port merupakan pelabuhan hub ekspor, yakni kargo dari kapal-kapal kecil di seluruh penjuru dialih-muatkan di kapal besar yang bersandar di pelabuhan untuk dikirim ke luar negeri dan sebaliknya.
“Pelabuhan Kuala Tanjung menggunakan konsep self generating port, yaitu kargo pelabuhan diperoleh dari kawasan pelabuhan itu sendiri. Kargo akan dihasilkan oleh industri-industri yang berada pada kawasan industri yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung,” jelasnya.
Pelabuhan Kuala Tanjung dikelola oleh KSOP Kelas III Kuala Tanjung selaku penyelenggara dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) selaku operator.
Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki beberapa keunggulan diantaranya terletak di lokasi yang strategis di Selat Malaka, yang merupakan salah satu rute perdagangan utama di dunia.
Kuala Tanjung akan terkoneksi oleh jalan toll Trans Sumatera yang saat ini sedang dalam pengerjaan dan tersedia jalur Kereta Api, sehingga akan lebih memudahkan konektivitas dari dan ke pelabuhan.
“Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan mengambil sebagian transshipment market yang ada di Selat Malaka, dengan market share sebesar 5%,” ungkap Dirjen Arif.
Menurut dia, akan ada kolaborasi Pelabuhan Belawan yang akan menjadi Konsolidator Kontainer di Hinterland Sumatra Bagian Utara (Medan, Aceh, Tapanuli Utara), sedangkan Kuala Tanjung akan menjadi Logistic dan Supply Chain Hub di Indonesia.
Pengembangan Kuala Tanjung dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan pembangunan Terminal Multi Purpose yang berfungsi sebagai Gateway Sumatra Utara yang dilanjutkan dengan pengembangan kawasan industri yang akan menyatukan kargo Terminal Multi Purpose, sehingga tercipta volume kargo yang optimal sebagai dasar pengembangan Hub Port.
Adapun tahap I Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, yakni Kuala Tanjung Multipurpose Terminal telah beroperasi.
Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo ini dilengkapi dermaga 500 meter x 60 meter, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 meter.
Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem informasi dan teknologi yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat. B