Movement Bandara I Lagaligo Bua 14 Kali dalam Seminggu

Kabandara Suharmadji beserta jajaran

Bandar udara (bandara) memiliki peranan yang cukup penting bagi peningkatan pendapatan suatu daerah, karena bandara berfungsi sebagai unsur penunjang bagi sektor lain, seperti pariwisata melalui jasa transportasinya.

Dalam sektor pariwisata, bandara memiliki fungsi sebagai pintu masuk bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Apalagi jika potensi di suatu daerah juga ada di sektor bisnis, sehingga mengudang pebisnis, selain mobilitas masyarakat setempat.

Menurut Kabandara Suharmadji, Bandara I Lagaligo Bua hanya melayani satu maskapai penerbangan, yakni, Wings Air untuk rute Kabupaten Luwu ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Maskapai Wings Air melayani penerbangan setiap hari dengan movement (pergerakan) sebanyak 14 kali dalam satu minggu, dengan membawa penumpang yang hampir selalu penuh.

Baca juga :   Baketrans Kemenhub Gelar Diskusi Penguatan Regulasi dan Kelembagaan
Runway Bandara I Lagaligo

Bandara I Lagaligo yang terletak di Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, berada sekitar 360 km dari Kota Makassar, dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam perjalanan darat.

“Kami berupaya untuk melakukan loby ke maskapai lainnnya, seperti ke Citilink saat sebelum pandemi, karena sebelumnya pernah melayani rute Luwu ke Makassar, begitu juga sebaliknya,” tutur Suharmadji.

Sama seperti bandara lain yang statusnya kelas III, memungkinkan untuk menambah jumlah maskapai penerbangan hingga mencapai dua maskapai, apalagi potensi transportasi udara melalui ke Kabupaten Luwu dan sekitarnya yang relatif tinggi.

Apabila Bandara I Lagaligo mewujudkan dua maskapai penerbangan beroperasi, maka akan memberi pilihan kepada calon penumpang, dengan harapan tidak hanya bertambah banyak monbilitas masyarakat melalui bandara ini, tapi juga harga tiket pun semakin terjangkau.

Baca juga :   AP II dan Maskapai Mulai Realisasikan Bandara Kualanamu Jadi Hub Internasional
Suasana ruang tunggu

Potensi relatif besar masih ada di Kabupaten Luwu dan lima kabupaten/kota di sekitarnya, baik itu penumpang wisatawan, pebisnis dan juga masyarakat sekitarnya untuk bepergian ke berbagai kota dari Bandara I Lagaligo melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

“Kami optimistis bahwa potensi alam yang ada di Kabupaten Luwu, baik keindahan alam untuk berwisata, banyaknya potensi sumber daya mineral tambang dan juga pertanian, serta perikanan membuat Bandara I Lagaligo diperhitungkan keberadaannya,” kata Suharmadji. B

Komentar