Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Bupati Asmat Elisa Kambu meninjau pelayanan Bandara Ewer di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan pada Rabu (5/7/2023), menjelang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang akan dilakukan pada Kamis (6/7/2023).
Menhub mengecek dan memastikan fasilitas bandara baik di sisi darat maupun udara, mulai dari runway, apron, terminal penumpang, hingga gedung operasional dan layanan berjalan baik.
“Bandara ini pertama kali dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat dan kemudian pemerintah pusat mengembangkan,” ujarnya.
Sekarang, Menhub menambahkan, paling tidak ada lima hingga tujuh pesawat yang take off dan landing di Bandara Ewer, diharapkan bandara ini bisa membantu masyarakat Asmat dalam bermobilitas untuk berbagai kepentingan.
Lebih lanjut Menhub menyatakan, pemerintah akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi di wilayah Papua untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah.
Melalui pembangunan tersebut, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah, serta meretas keterisolasian wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan (3TP) di wilayah Timur Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Asmat Elisa Kambu menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dalam membangun Bandara Ewer, yang semakin mempermudah aksesibilitas masyarakat Asmat.
“Atas nama masyarakat Asmat dan Pemerintah Kabupaten Asmat, kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Presiden yang telah menugaskan Menhub untuk membantu menyediakan fasilitas di Asmat. Salah satu yang paling besar adalah menyelesaikan bandara Ewer,” ungkapnya.
Menurut Bupati Elisa, dengan kehadiran Bandara Ewer yang mampu didarati pesawat ATR 72-600, masyarakat Asmat bisa dengan mudah datang dan pergi menggunakan pesawat udara.
Kehadiran bandara ini, dijelaskannya, sangat membantu dan tidak sulit seperti beberapa tahun lalu sebelum adanya bandara, sulit akses masuk apalagi jika ada orang yang meninggal.
“Terima kasih kami juga telah mendapatkan subsidi tarif. Satu minggu ada lima kali perjalanan mulai dari Merauke, Kamur dan Ewer,” tuturnya.
Pada tahun 2014-2018 pengembangan Bandara Ewer mulai dilakukan dengan perpanjangan runway oleh Pemda Asmat menjadi 1.650 m.
Kemudian, juga dilakukan rekonstruksi runway tikar baja, konstruksi apron, dan pembangunan gedung terminal.
Selanjutnya, pada tahun 2019 bandara terus dikembangkan sehingga akses lebih mudah dan fasilitas lebih lengkap.
Lalu, pada tahun 2023, dilakukan beautifikasi gedung terminal dengan arsitektur minimalis bernuansa budaya Asmat.
“Tidak hanya ornamennya saja yang bernuansa Asmat, namun secara fungsi menyesuaikan dengan budaya masyarakat serta kondisi cuaca dan karakteristik lingkungan Asmat,” kata Bupati Elisa.
Pengembangan bandara Ewer masih terus dilakukan, di antaranya pembangunan drainase dan tanggul penahan banjir.
Bandara Ewer memiliki panjang runway 1.650 meter x 30 meter yang dapat dilalui pesawat ATR 72-600 untuk penumpang maupun kargo, apron seluas 70 meter x 90 meter dan taxiway 86 meter x 15 meter, dan memiliki terminal bandara seluas 488 m² atau lebih luas dari terminal lama seluas 120 m².
Saat ini, melayani tiga rute penerbangan, di antaranya Kamur-Ewer pergi-pulang (pp), Timika-Ewer pp dan Merauke-Ewer pp, yang dilayani tiga maskapai, yaitu Wings Air, Trigana Air dan Smart Aviation.
Tercatat, tren penumpang juga terus meningkat, dari 12.185 penumpang pada tahun 2020, naik menjadi 21.603 penumpang pada tahun 2021 dan 27.772 penumpang di tahun 2022.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, dan sejumlah pejabat terkait. B