Menhub: Peran Humas Penting untuk Komunikasikan Kebijakan dan Program Pemerintah

Peluncuran Buku Catatan Seorang Jubir karya Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati. (dok. kemenhub)
Bagikan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, peran para pengelola komunikasi publik atau humas sangat penting untuk mengomunikasikan kebijakan dan program yang dijalankan pemerintah, agar diterima dengan baik oleh masyarakat.

Hal tersebut dikatakan saat memberikan sambutan secara daring pada Peluncuran Buku Catatan Seorang Jubir karya Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Bandung, Kamis (17/10/2024).

“Peran pengelola komunikasi atau humas sangat penting, terlebih pada sektor transportasi yang berisiko tinggi dan sangat dinamis. Kemakmuran suatu negara ditentukan dari bagaimana kita men-delivered pekerjaan transportasi. Penting sekali untuk mengomunikasikan apa yang kita lakukan,” ujar Menhub.

Dia menambahkan, peran humas juga sangat strategis dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan negara.

Pada sektor transportasi, pentingnya peran komunikasi terlihat jelas pada penyelenggaraan angkutan lebaran, angkutan nataru, kejadian kecelakaan dan untuk mengomunikasikan berbagai pembangunan infrastruktur transportasi, juga kebijakan – kebijakan yang menuai pro dan kontra di ruang publik.

“Komunikasi dan kolaborasi adalah kunci. Contohnya pada saat angkutan mudik dapat kita selesaikan dengan baik. Alhamdulillah dua tahun berturut – turut sangat baik. Oleh karenanya terima kasih kepada seluruh insan komunikasi,” kata Menhub.

Senada, Adita juga menyampaikan hal serupa bahwa seorang juru bicara tidak mungkin bekerja sendiri. Dibutuhkan tim yang mampu berkolaborasi dan memiliki ketahanan yang tinggi.

“Humas harus memiliki ketahanan, dan itu bisa dilatih. Ketahanan fisik dilatih dengan berolahraga. Kemudian harus ada ketahanan mental, ini biasanya masalah jam terbang,” ungkapnya.

Hal tersebut menjadi latar belakang Adita menuliskan buku tentang pengalamannya selama menjadi juru bicara, yang tidak diketahui banyak orang.

Seperti cerita dibalik sebuah pembangunan, program dan cara menghadapi situasi yang normal maupun kurang kondusif.

Adita berharap, cerita-cerita tersebut dapat menjadi pembelajaran dan referensi bagi praktisi komunikasi dan juru bicara lainnya.

“Ini juga menjadi cara untuk mengomunikasikan apa saja yang sudah dikerjakan Kemenhub dan cerita-cerita di balik itu. Terkadang masyarakat menikmati hasil akhir pembangunan dan hanya tahu ujung cerita di balik itu. Itu yang ingin saya ceritakan, agar masyarakat mengerti bahwa melakukan pembangunan dan menerapkan berbagai macam program bukan hal mudah,” tutur Adita. B

 

 

 

 

Komentar

Bagikan