Kementerian Perhubungan memperoleh pagu anggaran sebesar Rp 45 triliun dan akan memfokuskan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan pembangunan infrastruktur a.l pembangunan sejumlah bandara.
Meskipun pagu kebutuhan sebesar Rp75,74 triliun dan masih terdapat kekurangan Rp30,14 triliun, namun dalam penyusunan komposisi pagu anggaran tahun 2021, Kemenhub telah melakukan penajaman prioritas dengan memperhatikan sejumlah hal.
Pertama, kegiatan major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 meliputi Kegiatan Prioritas Nasional dalam rancangan RKP TA 2021 seperti: Kegiatan multi years contract (MYC) baik bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN, Pinjaman Dana dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), dan Rupiah Murni (RM);
Kedua, Kegiatan Direktif Presiden dan dukungan terhadap sektor prioritas berupa: Pengembangan SDM, Dukungan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK), Destinasi Pariwisata Prioritas, dan Dukungan Kawasan Industri; Kegiatan Strategis yang Tertunda akibat Pemotongan TA 2020; Pembayaran Kegiatan Tunggakan; dan Belanja Pegawai dan Belanja Mengikat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja pembahasan dengan Komisi V DPR RI mengatakan sesuai peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI No. 5 Tahun 2020, tema rencana kerja pemerintah tahun 2021 adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. “Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan akan mewujudkan dengan melaksanakan hal yang diamanatkan kepada Kementerian Perhubungan,” katanya.
Alokasi dukungan anggaran pada masing-masing Prioritas Nasional sangat jelas. Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, dengan dukungan anggaran sebesar Rp369,9 miliar untuk Program Prioritas a.l Pembangunan KA akses Bandara Adi Sumarmo, Pembangunan Terminal Kargo Pelabuhan Laut Labuan Bajo, dan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Likupang.
Kedua adalah mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan, dengan dukungan anggaran sebesar Rp253,4 miliar, untuk Program Prioritas a.l Rekonstruksi Pelabuhan Pantoloan, Donggala, Wani (PHLN), Pengembangan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri-Palu (PHLN), Pengembangan Bandar Udara Domine Eduard Osok Sorong.
Ketiga, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, dengan dukungan anggaran sebesar Rp1,3 triliun a.l Diklat Vokasi Pendidikan Perhubungan, dan Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Diklat Transportasi.
Keempat, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar, dengan dukungan anggaran sebesar Rp17,8 triliun, untuk Program Prioritas a.l Subsidi Angkutan Perintis; Subsidi angkutan umum massal perkotaan (Buy The Service); dan Rehabilitasi/Peningkatan Terminal Tipe A. B