Menhub Budi Karya Sumadi Dukung Kebangkitan Pariwisata Bali

Bagikan

Pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan yang sangat telak terhadap semua sektor ekonomi. Tidak terkecuali sektor pariwisata di Bali. Selama pandemi ini, magnet besar Pulau Dewata di bisnis pariwisata, diuji.

Kondisi perekonomian Bali turun karena wabah Covid-19. Hal ini disebut-sebut sebagai yang terburuk sepanjang sejarah. Tingkat hunian hotel, arus kunjungan wisata dan penerbangan turun drastis, terutama sejak April 2020.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Bali, sejak April-Juni 2020 terjadi penurunan pergerakan pesawat hingga 90 persen atau hanya sekitar 500 sampai 1.000 pergerakan pesawat per bulannya, padahal biasanya mencapai 10.000 sampai 13.000 pergerakan pesawat.

Sementara untuk pergerakan penumpang juga mengalami penurunan 95-99 persen selama bulan April-Juni 2020, menjadi hanya 8.000 hingga 20.000 penumpang perbulannya. Padahal, pada bulan sebelum pandemi, jumlah pergerakan penumpang bisa mencapai 1 hingga 2 juta penumpang per bulan.

Namun, pelan tapi pasti, pariwisata Bali mulai bangkit. Untuk mengembalikan gairah Bali, Kementerian Perhubungan pun langsung turun tangan untuk mendukung kebangkitan pariwisata Bali. Pembukaan pariwisata Bali pun dimulai dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam bertransportasi.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Bali pada pada 2-3 Agustus 2020, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster untuk membahas sejumlah hal terkait kelanjutan pembangunan infrastruktur transportasi, penanganan transportasi yang aman dan sehat di masa adaptasi kebiasaan baru dan rencana ground breaking Pelabuhan Penyeberagan di Nusa Penida untuk mendukung pariwisata di Bali.

“Kita tahu saat pandemi terjadi, pariwisata di Bali mengalami keterpurukan. Ini saatnya Bali bangkit kembali menjadi destinasi wisata favorit baik wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Menhub.

Menhub menambahkan siap memberikan dukungan untuk membangkitkan kembali industri pariwisata di Bali melalui penerapan protokol kesehatan dalam bertransportasi. “Kita harus lakukan ini secara konservatif dan hati-hati untuk mencegah penularan Covid-19,” jelasnya.

Saat ini, secara bertahap pariwisata Bali mulai menggeliat seiring kembali dibukanya aktivitas masyarakat lokal pada 9 Juli lalu. Kemudian pada 31 Juli, Bali membuka sektor pariwisata bagi turis domestik. Demikian selanjutnya, Bali kembali akan membuka sektor pariwisata bagi para turis mancanegara secara bertahap.

Komentar

Bagikan