
Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan kembali mencatatkan sejarah dengan reaktivasi rute penerbangan internasional Balikpapan – Bandar Seri Begawan oleh Royal Brunei Airlines.
Langkah tersebut menandai babak baru dalam konektivitas udara Kalimantan Timur (Kaltim) dan membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi regional.
Kota Balikpapan memiliki posisi strategis sebagai satu – satunya bandara internasional di Kalimantan yang melayani penerbangan umum.
Dengan reaktivasi rute ini, Balikpapan semakin menegaskan perannya sebagai gerbang utama bagi wisatawan dan pelaku bisnis yang ingin masuk dan keluar dari Kalimantan.
Reaktivasi rute ini bukan tanpa alasan. Royal Brunei Airlines melihat potensi pasar yang besar di Kalimantan, terutama dengan adanya pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Chief Executive Officers (CEO) Royal Brunei Airlines Sabirin Hj Abd Hamid menuturkan, dengan berpindahnya ibu kota ke IKN, ada banyak potensi untuk mendorong ekonomi, bisnis dan investasi dari Brunei ke Balikpapan.
“Selain itu, potensi wisatawan dari Balikpapan, terutama kelas menengah atas untuk datang ke Brunei dan destinasi lain di sekitarnya juga sangat besar,” jelasnya.
Oleh karena itu, Royal Brunei Airlines siap berkolaborasi dengan pemerintah dan pelaku bisnis di Balikpapan untuk mengembangkan pasar dan menarik wisatawan.
CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia Handy Heryudhitiawan menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Royal Brunei Airlines untuk menciptakan pasar dan memperluasnya dengan berbagai program unggulan.
“Sejatinya komunikasi ini sudah lama terjalin, bahkan pascapandemi Covid akhir 2023. Kami juga mendukung penerbangan ini. Berarti ada potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Regional Kalimantan,” katanya.
Salah satu potensi pasar yang ingin digarap adalah pasar umrah dan Brunei Darussalam memiliki penerbangan langsung ke Arab Saudi, sehingga Balikpapan dapat menjadi hub bagi jemaah umrah dari Kalimantan.
Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi fokus utama, sehingga pemerintah dan Royal Brunei Airlines akan bekerja sama untuk mempromosikan destinasi wisata di Balikpapan, serta Kalimantan.
“Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling cepat, paling mudah dan mungkin juga paling murah untuk bisa mendatangkan devisa. Kenapa pas Covid-19 banyak yang berlomba – lomba untuk membuka pariwisata? Salah satunya itu,” ungkapnya.
Menurut General Manager Royal Brunei Airlines Indonesia Defy Bondang, Royal Brunei Airlines akan beroperasi dengan jadwal dua kali seminggu, setiap Rabu dan Sabtu dengan menggunakan pesawat Airbus A320NEO. B