Maskapai Garuda Indonesia Pangkas 97 Rute Penerbangan

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia. (dok. Istimewa)
Bagikan

PT Garuda Indonesia (Persero) akan memangkas jumlah rute penerbangan dari 237 penerbangan pada 2019 menjadi 140 rute pada 2022 atau jumlah rute penerbangan itu akan berkurang 97 rute.

Menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo, maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan sangat mengecilkan jumlah rute dan pesawatnya.

“Maskapai ini akan fokus kepada rute yang super premium, dengan rutenya turun dari 237 rute jadi 140 rute,” ujarnya saat rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021).

Nantinya, dia menambahkan, sebagian besar rute internasional akan ditutup, khususnya yang masuk kategori perjalanan jauh, seperti ke Amsterdam, London, hingga Korea karena sepi penumpang. Rute domestik juga akan diseleksi.

“Memang kita sudah mendapatkan banyak komplain selama sebulan terakhir karena flight Garuda Indonesia semakin berkurang akibat banyak pesawatnya yang di-grounded,” tutur Tiko, panggilan akrab Kartika Wirjoatmodjo.

Dia menjelaskan, semakin banyak bandara yang mengalami kelangkaan penerbangan Garuda Indonesia, mengingat perusahaan akan fokus pada rute-rute yang benar-benar menghasilkan keuntungan.

Pengurangan jumlah rute itu, lanjutnya, merupakan imbas dari pemangkasan jumlah pesawat, yaitu dari 142 pesawat menjadi 50 pesawat hingga 60 pesawat yang beroperasi.

“Hal ini juga merupakan dampak dari pengurangan jenis pesawat di perusahaan dari 13 jenis menjadi tujuh jenis,” ungkapnya.

Biasanya, Tiko menyatakan, pesawat yang bagus mungkin punya dua jenis hingga tiga jenis jenis pesawat. “Ini Garuda mulai dari seri 777, 737, A320, A330, CRJ, ATR45, ATR75, semuanya ada. Jadi, memang banyak sekali dan ini membuat kompleksitas daripada pengelolaan cost jadi mahal.”

Rencana penutupan sejumlah rute internasional yang dimiliki Garuda Indonesia itu sejalan dengan imbauan Menteri BUMN Erick Thohir yang menyarankan Garuda Indonesia menutup rute internasional yang sepi peminat, dan fokus pada rute domestik yang lebih menjanjikan. B

Komentar

Bagikan