Lapter Diphikin Butuh Angkutan Perintis

Lapangan Terbang (Lapter) Diphikin, Pegunungan Bintang, Papua. (Istimewa)
Bagikan

Lapangan terbang (Lapter) Diphikin membutuhkan hadirnya angkutan perintis untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara di wilayah tersebut, mengingat masih terbatasnya akses melalui jalur darat.

Kabandara Kiwirok Widyantoro menjelaskan bahwa lapangan terbang Diphikin ini menjadi strategis karena sangat membantu mobilitas masyarakat setempat, karena sangat mempersingkat jarak tempuh antardaerah.

“Disini kan jalan darat masih susah, akses yang paling cepat ya lewat darat. Maka dari itu kami inginnya segera ada angkutan perintis,” ujar Widyantoro.

Lapter yang terletak di Kampung Okhiim ini memiliki panjang landasan pacu 500 m x 18 m. Lapter ini biasanya dipergunakan untuk penerbangan charter para misionaris.

Masyarakat sadar betapa pentingnya lapangan terbang (airstrip) untuk menunjang kebutuhan ekonomi dan pembangunan daerah.

Maka dari itu, masyarakat daerah setempat mengerjakan lapter ini hingga bisa didarati pesawat pertama jenis Pilatus PC-6 milik AMA (Associated Mission Aviation) pada Rabu, 28 Juni 2008.

Setelah penerbangan pertama oleh AMA, kemudian diikuti oleh maskapai lainnya seperti untuk Yayasan Jasa Aviasi Indonesia (Yajasi), Tariku Aviation, dan Advent Aviation.

Kemudian pada 2013, Lapter Diphikin dapat didarati oleh pesawat dari AMA untuk jenis Grand Caravan C-208.

Karena niat, kerja keras, dan antusias masyarakat Diphikin bekerjasasama dengan Bandara Kiwirok, Otban Wilayah X Merauke hadir untuk melakukan verifikasi Lapangan Terbang Diphikin, lalu dilakukan verifikasi pada Desember 2020 lalu. B

Komentar

Bagikan