Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo ditetapkan menjadi Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Selain itu, Marsekal Muda TNI (Purn.) Bonar Halomoan Hutagaol sebagai Wakil Komisaris Utama PTDI.
Pengangkatan tersebut dilakukan dalam rapat virtual Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang dipimpin oleh Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Senin (19/7/2021).
Pada kesempatan tersebut, Fadjar bertekad memberikan kinerja terbaik guna mengoptimalkan kinerja perusahaan termasuk meningkatkan kinerja direksi.
“Peran dan kinerja jajaran Direksi saya harapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di periode yang sulit ini, guna menjaga eksistensi dan mendorong kemajuan PTDI,” kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).
Selain menetapkan Fadjar, RUPS juga menetapkan Marsekal Muda TNI (Purn) Bonar Halomoan Hutagaol sebagai Wakil Komisaris Utama PT DI.
Pengangkatan ini, dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN melalui Surat Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia Nomor: SK-242/MBU/07/2021 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia.
PTDI merupakan salah satu industri kedirgantaraan di Asia dengan core competence desain, pengembangan, pengujian, manufaktur struktur, produksi pesawat dan jasa pemeliharaan/services pesawat terbang, baik untuk pesawat sipil maupun militer.
Sejak berdiri pada Agustus 1976, PT DI di bawah naungan Kementerian BUMN berhasil mengembangkan kemampuan sebagai industri dirgantara dengan pencapaian pengiriman pesawat terbang sebanyak lebih dari 455 unit untuk banyak pelanggan di berbagai negara.
Adapun produk unggulan PTDI adalah pesawat NC212i, CN235, dan N219.
Secara khusus, pesawat N219 merupakan kerja sama PTDI dengan LAPAN yang sudah resmi memperoleh Type Certificate pada 22 Desember 2021 dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasioan Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan.
Pesawat N219 memiliki kemampuan lepas landas di landasan pendek yang tidak dipersiapkan, sehingga akan menjadi pendukung konektivitas antarpulau, terutama di wilayah perintis.
Selain itu, PTDI pun memiliki project kerja sama dengan Airbus Defence & Space untuk pesawat CN295. PTDI juga memiliki proyek kerja sama lainnya dengan Airbus Helicopters untuk berbagai jenis helikopter dan Bell Helicopters dalam memproduksi tail boom, door assembly, door post, pylon dan ducts untuk helikopter Bell 412 dan Huey II.
Selain itu, PTDI dan Bell Helicopters juga memiliki kerja sama dalam melakukan joint sales dan marketing untuk Bell 412EPI, customization, dan pemeliharaannya. B