Wisatawan tidak akan kehilangan minat untuk mengunjungi Kota Bandung, meskipun bandara dipindahkan dari Bandra Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati di Majalengka.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin menilai saat ini akses dari dan menuju Bandara Kertajati sudah dipermudah dengan hadirnya Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu).
“Saat ini, akses dari dan menuju Bandara Kertajati sudah dipermudah dengan hadirnya Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu),” katanya, kepada wartawan di kawasan Dago, baru-baru ini.
Awaluddin menjelaskan, selama ini masalah utama sepinya Bandara Kertajati adalah sulitnya akses menuju ke wilayah bandara baru ini.
Namun, dengan dibukanya Jalan Tol Cisumdawu pada Juli 2023, traveler dapat mencapai Bandara Kertajati dengan lebih mudah menggunakan transportasi darat.
Perjalanan menuju Bandung dari Kertajati memakan waktu sekitar satu jam melalui jalan tol tersebut.
Dengan segala kemudahan yang ada, Awaluddin berpendapat wisatawan akan tetap antusias ke Kota Bandung.
“Jadi, orang tidak akan meninggalkan minatnya menuju Bandung,” ungkap Awaluddin.
Namun, Awaluddin juga mengingatkan Pemerintah Kota Bandung untuk segera mempersiapkan alat transportasi publik yang semakin mempermudah mobilitas pelancong, sehingga Bandung dapat menjangkau lebih banyak turis, baik nusantara dan juga internasional.
“Menurut saya Pemkot Bandung harus dengan progresif merespon terhadap dukungan transportasi publiknya yang lebih massal,” jelasnya.
Awaluddin mencontohkan, program Bus Rapid Transit (BRT) dengan bus yang akan mengantarkan penumpang dari Bandung ke Bandara Kertajati dan sebaliknya.
Hal ini juga dapat ditiru daerah sekitarnya yang juga punya potensi wisata besar, seperti Cirebon, Majalengka, Indramayu, Sumedang, hingga Subang.
Transportasi ini juga harus dibuat senyaman dan seterjangkau mungkin. Awaluddin memberikan contoh warga Bogor yang hendak terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta dapat langsung naik bus DAMRI menuju terminal tujuan dengan durasi sekitar dua jam.
“Ini memang sesuatu yang harus dikomunikasikan dan tarif menurut saya juga DAMRI pasang tarif Rp120.000-an, termasuk shuttle travel juga, saya rasa affordable dan kompetitif,” tuturnya. B