Kota Ambon di Provinsi Maluku dapat menjadi menjadi episentrum musik, bukan hanya di tanah air, melainkan juga di seantero dunia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh pihak untuk menghadirkan berbagai macam event musik dari skala nasional hingga internasional di Kota Ambon yang sudah menjadi bagian dari Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN).
“Dengan adanya event musik yang terlibat bukan hanya musisi saja, semuanya terlibat dan berpartisipasi, sehingga Ambon bisa menjadi magnet dan episentrum musik dunia,” katanya saat menghadiri Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Ambon City Center di Kota Ambon, Maluku, Minggu (11/9/2022).
Selain itu, saat ini sedang dikembangkan wisata musik yang difokuskan di 10 destinasi tujuan wisata unggulan di lima kecamatan di Kota Ambon.
Masing-masing wisata musik tersebut menyuguhkan pertunjukan musik yang unik dan khas.
Menurut Sandiaga, pengembangan subsektor ekraf musik kedepannya juga dapat menjadi lokomotif bagi subsektor ekraf terkait lainnya seperti kuliner dan seni pertunjukan.
“Potensi tersebut jika dikembangkan melalui inovasi dan kreativitas, serta didukung oleh promosi dan pemasaran berbasis teknologi yang dapat menjangkau lebih banyak orang, akan sangat mendorong perekonomian daerah dan dapat membuka banyak lapangan kerja,” tuturnya.
Kota Ambon dinobatkan menjadi Kota Musik Dunia oleh UNESCO di Hari Kota Dunia yang diselenggarakan pada 30 Oktober 2019.
Pada perayaan itu, UNESCO menobatkan 66 kota, termasuk Kota Ambon, menjadi bagian dari 246 kota di negara yang tergabung dengan Jaringan Kota Kreatif Dunia (Creatives Cities Network).
Melansir dari situs resmi Ambon City of Music, sebelumnya, Pemerintah Provinsi Maluku pernah menobatkan Ambon sebagai kota musik Indonesia di Ambon Jazz Music Festival pada 2011. B