Kompetensi dan Daya Saing SDM Pariwisata di Labuan Bajo Perlu Ditingkatkan

Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Kampung Baru, Kawasan Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (22/7/2022). (dok. kemenparekraf.go.id)
Bagikan

Kompetensi dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu untuk ditingkatkan seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, perkembangan infrastruktur harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas SDM pariwisata agar lebih mumpuni dan berkelas dunia menyambut kedatangan wisatawan.

“Ada permintaan dari masyarakat dan Pemkab Manggarai Barat untuk mendirikan politeknik pariwisata agar kompetensi SDM meningkat dari sisi keterampilan dan skill, melalui upskiling, reskilling, dan new skiling,” katanya saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Kampung Baru, Kawasan Marina Labuan Bajo, NTT, Jumat (22/7/2022).

Sandiaga menjelaskan bahwa slama ini sudah dilakukan pelatihan-pelatihan dari BPOLBF, tapi dirasakan kurang cukup merespons semakin meningkatnya jumlah wisatawan, sehingga hotel-hotel, vila-vila, homestay dan phinisi, harus diperkuat SDM yang berkompetensi dan berkelas dunia.

“Jadi, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk merealisasikan berdirinya sekolah pendidikan pariwisata di Labuan Bajo,” ujarnya.

Sandiaga sepakat dengan dibukanya infrastruktur dan fasilitas perguruan tinggi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Labuan Bajo, NTT akan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata.

Namun, dia mnambahkan, seiring dengan perencanaan pendirian Poltekpar yang memerlukan waktu panjang, Kemenparekraf akan tetap membekali pelatihan dan pendampingan bagi pelaku pariwisata dn ekonomi kreatif (parekraf).

“Kami akan memberikan pelatihan hingga pendampingan sampai nanti waktunya tiba untuk kita mengembangkan Poltekpar, baik hasil kerja sama dengan pemerintah daerah atau bekerja sama dengan pihak lainnya,” tuturnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah sudah menata kawasan sepanjang Marina Labuan Bajo, tidak hanya penataan kawasan plaza, amphitheater, tapi juga penataan kampung.

Penataan kampung ini, lanjutnya, diarahkan agar hunian-hunian yang ada milik masyarakat itu bisa juga mendapatkan manfaat dari adanya pariwisata yang berkembang di Labuan Bajo.

“Oleh sebab itu, pemerintah bersama-sama dengan pemda, merehabilitasi rumah. Ada yang dari rumah biasa menjadi kios, kemudian ada rumah tinggal dibuat homestay,” jelas presiden.

Jadi, Presiden Jokowi menyatakan, pariwisata di Labuan Bajo ini betul-betul memberikan manfaat untuk yang kecil-kecil bukan hanya hotel bintang empat dan bintang lima, tapi yang kecil-kecil juga mendapatkan manfaat, sehingga naik kesejahteraanya.

Presiden sempat meninjau langsung 10 rumah di Kampung Baru yang dijadikan homestay hingga kios untuk berdagang, serta meninjau langsung sarana dan fasilitas publik lainnya.

“Saya lihat juga fasilitas-fasilitas untuk toilet semuanya sudah disiapkan namun yang paling penting memang satu yaitu pemeliharaan. Yang kedua, sampah juga kebersihan ini yang sangat penting,” ungkapnya. B

Komentar

Bagikan