Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menerima kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR di Terminal Tipe A Baranangsiang dan Terminal Tipe A Poris Plawad untuk melihat secara langsung kesiapan sarana dan prasarana terminal untuk menghadapi masa angkutan Lebaran 2024.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR ke Terminal Baranangsiang Ridwan Bae menjelaskan, kunjungan kerja spesifik ke Terminal Baranangsiang ini sangat penting.
Pasalnya, Provinsi Jawa Barat akan menjadi daerah tujuan dan lintasan mudik 2024.
Kemudian, berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan Potensi pergerakan nasional pada masa angkutan Lebaran adalah kurang lebih 193 juta orang dengan potensi pergerakan di Pulau Jawa dengan perjalanan menggunakan moda darat yang melewati Provinsi Jawa Barat.
“Tingginya mobilitas penumpang pada masa mudik lebaran tahun ini, maka kami memandang beberapa hal perlu menjadi perhatian serius dari semua pihak dalam penyelenggaraan mudik lebaran,” ujarnya.
Aspek pertama yang perlu menjadi perhatian adalah keterjaminan faktor keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kualitas pelayanan merupakan hal utama dan prioritas dari semua pihak yang berwenang dalam penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran 2024.
Kedua, terkait koordinasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah sebagai regulator dengan para operator transportasi dalam pengendalian dan penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran.
Ketiga, pemenuhan standar layanan minimum angkutan umum massal dalam rangka mendukung kelancaran, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Terakhir adalah permasalahan yang sering terjadi setiap tahun antara lain kemacetan, kecelakaan dan hambatan di ruas jalan nasional dan jalan tol dapat diantisipasi serta perlu meningkatkan aspek pencegahan daripada fokus di aspek penanganan di masa penyelenggaraan angkutan lebaran.
Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Marta Hardisarwono menuturkan, dalam menghadapi musim mudik lebaran tahun 2024, pihaknya melakukan sejumlah langkah antisipasi dan pencegahan.
“Kami akan melakukan pendataan jumlah penumpang dan bus yang masuk dan keluar terminal. Kemudian, kami juga akan melakukan pemeriksaan teknis dan laik jalan bus yang akan dioperasionalkan oleh petugas ramp check,” jelasnya.
Selain itu, BPTJ juga akan menjamin kesehatan awak dan penumpang bus melalui pemeriksaan kesehatan yang dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Jasaraharja.
Sementara itu, di Terminal Poris Plawad, Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan berharap Terminal Tipe A Poris Plawad dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
“Sejauh ini kami melihat kesiapan fasilitas terminal seperti toilet dan ruang tunggu sudah tersedia dengan cukup baik, tetapi kami juga berharap BPTJ dapat lebih meningkatkan fasilitas Terminal agar dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat sehingga dapat menarik masyarakat untuk naik bus dari terminal,” ungkapnya
Andi mengingatkan dan menghimbau kepada masyarakat yang menggunakan angkutan jalan baik bus Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) agar naik/turun di terminal bus yang resmi.
“Bagi masyarakat pengguna bus khususnya bus AKAP/AKDP, agar memanfaatkan terminal bus yang resmi sebagai tempat untuk berangkat mudik ke kampung halaman. Bus yang diberangkatkan dari terminal resmi akan lebih terjamin kelaikannya karena mendapat pengawasan dari petugas terminal,” tutur Andi. B