PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama dengan stakeholders perkeretaapian melakukan peninjauan ke berbagai wilayah di Pulau Jawa pada 5-7 Desember 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan seluruh aspek layanan kereta api dari berbagai aspek siap untuk melayani masyarakat pada masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Selain Komisaris dan Direksi KAI, turut hadir dalam inspeksi tersebut jajaran Komite Nasional Keselamatan Transportasi, serta jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, peninjauan ini dipimpin secara langsung oleh jajaran Direksi beserta Komisaris KAI untuk memastikan perjalanan kereta api di masa Nataru berjalan aman, nyaman, selamat dan sehat sampai tujuan.
“Masa Angkutan Nataru merupakan salah satu momen penting KAI setiap tahunnya. Pada waktu tersebut terjadi peningkatan jumlah pelanggan kereta api yang signifikan, sehingga perlu dilakukan persiapan ekstra pada seluruh aspek layanan KAI,” jelas Didiek.
Inspeksi meliputi kesiapan sarana dan prasarana, seperti lokomotif, kereta, fasilitas stasiun dan jalur KA yang harus dalam kondisi andal dan siap operasi.
KAI juga memastikan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang operasional dan pelayanan bekerja sesuai prosedur, mengutamakan keselamatan, serta tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Perjalanan inspeksi dilakukan selama tiga hari dan terbagi menjadi dua perjalanan, lintas Utara dan Selatan Pulau Jawa.
Inspeksi lintas Utara Jawa dimulai dari Stasiun Gambir menuju Cirebon, Tegal, Semarang Tawang, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Probolinggo, Jember, hingga Ketapang.
Untuk jalur Selatan, perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir, Padalarang, Bandung, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Blitar, Malang, dan berakhir di Surabaya Gubeng Surabaya.
Pada kegiatan inspeksi tersebut, Didiek bertemu dengan jajaran KAI di berbagai wilayah operasi serta berpesan agar seluruh insan KAI memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menjelang libur Nataru.
Didiek juga mengajak kepada seluruh pegawai KAI untuk melaksanakan Angkutan Natal dan Tahun Baru dengan nilai-nilai AKHLAK, yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Saya berpesan kepada teman-teman semua, dalam melayani para pelanggan di tahun ini, harus lebih baik dari sebelumnya. Caranya, tingkatkan kepedulian kita akan hal-hal yang menyangkut pelayanan kepada pelanggan, baik di stasiun maupun di kereta api,” tegasnya.
Didiek menekankan agar lingkungan stasiun tetap bersih, hijau, dan rapi sehingga stasiun kereta api dapat menjadi landmark bagi lingkungannya.
Harapannya adalah kereta api menjadi pilihan masyarakat bertransportasi dan menjadi salah satu contoh keteladanan di Indonesia.
Salah satu aspek penting yang dilakukan pengecekan dalam kegiatan inspeksi ini adalah keamanan jalur kereta api, karena saat ini sudah memasuki musim hujan.
Seluruh titik-titik rawan banjir, longsor dan amblesan diidentifikasi, diperkuat dan dilakukan penjagaan ekstra.
Terdapat 646 titik rawan pada berbagai jalur KA yang rencananya akan dijaga oleh 45 petugas pemeriksa jalur ekstra dan 62 petugas daerah rawan.
“Di samping itu, KAI juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di sepanjang jalur kereta api. Hal ini bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan,” jelas Didiek.
Dia menambahkan, KAI berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelanggan, khususnya pada masa libur Nataru.
Masyarakat tidak perlu ragu untuk menggunakan jasa KAI, lanjutnya, karena telah menerapkan protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan pemerintah.
“Saya meminta kepada seluruh jajaran untuk mempersiapkan Angkutan Natal dan Tahun Baru sebaik mungkin. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memudahkan, melancarkan dan memberikan keselamatan bagi seluruh perjalanan kereta api kita sampai dengan Nataru selesai,” ungkap Didiek. B