Kolaborasi Kemenhub dan The Boeing Company Tingkatkan Keselamatan Penerbangan

Pelatihan singkat (Short Course) Advanced Safety Management System (SMS) dan State Safety Programme (SSP) di jakarta. (dok. hubudkemenhub)
Bagikan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan The Boeing Company menggelar pelatihan singkat (Short Course) Advanced Safety Management System (SMS) dan State Safety Programme (SSP) pada 17 – 21 Februari 2025 di Jakarta.

Pelatihan ini dihadiri oleh para inspektur penerbangan serta perwakilan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selaku Tim SSP, dengan tujuan memperkuat implementasi sistem manajemen keselamatan dalam industri penerbangan Indonesia.

Safety Management System adalah sebuah pendekatan sistematis yang digunakan oleh organisasi penerbangan untuk mengelola keselamatan secara proaktif.

Sistem ini dirancang untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola risiko keselamatan yang mungkin terjadi dalam operasi penerbangan.

State Safety Programme merupakan suatu kerangka kerja keselamatan yang diterapkan oleh negara untuk mengelola keselamatan penerbangan secara nasional yang bertujuan memastikan bahwa negara memiliki pendekatan yang terkoordinasi untuk memelihara dan meningkatkan keselamatan penerbangan.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara M. Mauludin menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terus terjalin antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Boeing, sebagai bagian dari kerja sama strategis yang diperkuat melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Oktober 2023.

“Kami sangat menghargai komitmen Boeing dalam mendukung pengembangan sektor penerbangan di Indonesia. Kemitraan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan standar keselamatan penerbangan nasional,” ujarnya.

Pelatihan ini dirancang secara khusus bekerja sama dengan Embry-Riddle Aeronautical University melalui The Boeing Center for Aviation & Aerospace Safety, menghadirkan kurikulum yang komprehensif guna membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan mendalam terkait sistem manajemen keselamatan penerbangan.

Peserta pelatihan akan mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang prinsip – prinsip SMS dan SSP, penerapannya dalam operasional penerbangan dan strategi dalam mengelola, serta mengevaluasi program keselamatan.

“Industri penerbangan terus berkembang pesat, dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama kami. Seiring dengan pertumbuhan ekosistem penerbangan, memastikan penerapan sistem manajemen keselamatan yang kokoh adalah kunci dalam menjaga standar tertinggi dalam industri ini,” jelas Mauludin.

Dia menekankan bahwa kehadiran instruktur dari Boeing dan Embry-Riddle Aeronautical University dalam pelatihan ini akan memberikan wawasan yang berharga bagi peserta.

“Kami berharap melalui program ini, para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat langsung diterapkan dalam operasional penerbangan di Indonesia, sehingga mampu memperkuat praktik keselamatan dan membangun industri penerbangan yang lebih berkelanjutan dan tangguh,” jelas Mauludin. B

 

 

Komentar

Bagikan