Kolaborasi antarpemangku kepentingan (stakeholders) sektor perhubungan menjadi aspek penting dalam mewujudkan angkutan sungai dan danau yang berkeselamatan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak seluruh stakeholder yang terkait penyelenggaraan transportasi sungai dan danau untuk membangun komitmen bersama, berkontribusi dan mendukung upaya peningkatan keselamatan, serta keamanan pelayaran angkutan sungai dan danau.
“Saat ini tingkat kecelakaan angkutan sungai dan danau di Indonesia masih cukup tinggi,” ujarnya saat kegiatan Webinar “Konsolidasi Nasional Keselamatan Dan Keamanan Pelayaran Transportasi Sungai Dan Danau Tahun 2022” yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Selasa (25/1/2022).
Menurut Menhub, hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemenuhan aspek kelaikan kapal dan juga faktor manusia yang seringkali mengabaikan standar keselamatan yang telah ditetapkan.
“Secara bertahap kita harus lakukan perbaikan. Sosialisasi dan edukasi terkait keselamatan kepada awak kapal maupun pengguna angkutan harus digencarkan. Pelatihan peningkatan kompetensi awak kapal pun harus terus dilakukan,” jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menjelaskan bahwa berkaca dari beberapa kasus kecelakaan angkutan sungai dan danau, seperti yang terjadi di Waduk Kedungombo, Jawa Tengah pada tahun lalu ditemukan faktor kelaikan kapal dan faktor manusia menjadi dua faktor yang perlu diperhatikan.
“Ternyata aspek keselamatan masih kurang diperhatikan, padahal di lokasi itu, pengoperasian kapal menjadi bagian dari kegiatan masyarakat yang digunakan untuk kepentingan wisata dan bisnis. Kita akan terus dorong operator kapal untuk mengutamakan keselamatan,” tuturnya.
Dirjen Budi menegaskan, kegiatan ini menjadi sarana konsolidasi dan evaluasi penyelenggaraan angkutan sungai dan danau yang selama ini dilakukan.
Dia berharap melalui kegiatan ini dapat digali masukan dari berbagai pihak yang akan menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan penyelenggaraan transportasi sungai dan danau yang selamat dan aman.
Sebagai wujud nyata kolaborasi para pemangku kepentingan pada transportasi sungai dan danau, telah berhasil terkumpul sebanyak 783 life jacket dan 50 lifebuoy, yang merupakan bantuan dari sejumlah pihak, di antaranya Jasa Raharja, BKI, ASDP Indonesia Ferry, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) dan Indonesian Forwarder Associations (INFA).
Bantuan tersebut diserahterimakan kepada Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub yang akan disalurkan kepada para operator transportasi sungai dan danau.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan deklarasi keselamatan dan keamanan transportasi sungai dan danau sebagai wujud komitmen para pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan. B