Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kinerja ekonomi yang luar biasa dari Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua, serta Maluku Utara sepanjang masa jabatannya.
Kedua, provinsi tersebut tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan nasional, bahkan Maluku Utara tumbuh hingga 20%.
Hal ini dipaparkannya dalam pidato kenegaraan dalam Rapat Tahunan Majelis Permusyarahan Rakyat (MPR) di Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
“Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%,” katanya.
Seperti diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara menjadi yang tertinggi di antara 38 provinsi di Indonesia.
Provinsi ini menorehkan pertumbuhan ekonomi hingga 20,49% year on year (yoy) pada 2023.
“Maluku Utara merupakan sumber pertumbuhan tertinggi untuk wilayah Maluku dan Papua yang tadi sudah saya sampaikan didorong lapangan usaha industri pengolahan pertambangan dan perdagangan,” ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan rilisnya.
Maluku Utara diketahui sebagai sentra hilirisasi sumber daya mineral yang digalakkan Presiden Jokowi.
Dengan demikian, ekonomi di Indonesia Timur banyak ditopang oleh industri pengolahan tambang atau industrialisasi.
Namun demikian, ekonomi tinggi tersebut tidak mampu menurunkan kemiskinan secara signifikan. Kemiskinan di Maluku masih sangat jauh di atas rata-rata nasional.
Data BPS menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Provinsi Maluku 16,05% pada 2024. Tahun sebelumnya tercatat 16,42% dan tahun 2022 ada 15,97%.
Persentase penduduk miskin di Maluku Utara 6,32% atau sekitar 83.009 orang dan tahun lalu sebesar 6,46%. B