
Bagi seseorang yang berkecimpung di bidang kedirgantaraan, berpindah-pindah tugas adalah hal yang biasa, tidak hanya di dalam maupun di luar negeri, demikian juga di perkotaan atau di daerah pedalaman.
Bahkan, dari urusan satu bandara, lalu mengurus beberapa bandara dalam satu wilayah otoritas, seperti yang terjadi pada Asep Kosasih Samapta yang kini menjadi Kepala Otoritas Bandar Udara (Kaotban) X Merauke, setelah sebelumnya sebagai Kaotban IX Manokwari.
Otban X Merauke ini membawahi sebanyak tiga bandara yang kesemuanya berada di Provinsi Papua, yakni Bandara Dortheys Hiyo Eluay, Bandara Timika dan Bandara Mopah.
Bandara Dortheys Hiyo Eluay adalah nama lain dari Bandara Sentani yang berjarak sekitar 40 km dari pusat Kota Jayapura dan menjadi bandara terbesar di Pulau Papua. Selain itu, bandara ini adalah hub utama untuk menuju wilayah pedalaman Papua.
Bandara Timika adalah nama lain dari Bandara Mozes Kilangin yang ada di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Untuk Bandara Mopah terletak di Merauke, Papua Selatan yang berada di beranda perbatasan antara Indonesia, Papua Nugini dan Australia.
Asep sebelumnya pernah menjabat di Direktorat Navigasi Kementerian Perhubungan, Kabandara Radin Inten II di Lampung dan pernah sebagai Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Saya sebagai pelayan masyarakat, jadi harus bekerja dengan memiliki kedisplinan, loyalitas, dan etos kerja yang tinggi,” ujar alumnus Sekolah tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ini.
Mempunyai tanggung jawab dengan membawahi lebih dari satu bandara, bagi bapak dua orang anak ini tetap harus memperhatikan pelayanan kepada para pengguna jasa, serta memperhatikan juga sisi safety dan security penerbangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Namanya mengabdi, jadi saya harus siap ditempatkan dimana saja. moto hidup saya yang penting ikhlas dan selalu berprasangka baik dalam menjalankan segala hal,” kata Asep. B