Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Terminal Very Very Important Person (VVIP) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk menyambut tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang massif.
“Kehadiran Terminal VVIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ini akan mempermudah akses tamu KTT G20,” ujarnya.
Pembangunan Terminal VVIP bandara ini dilakukan di atas lahan Angkasa Pura Airports dan sudah dimulai pada 14 Maret 2022 dengan target selesai pada Agustus 2022.
Saat ini, progres pembangunan fisik pekerjaan sudah mencapai 21,94% dengan pelaksanaan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan konsultan supervisi PT Virama Karya dengan anggaran Rp51 miliar.
Menteri Basuki merinci ruang lingkup pekerjaan di antaranya bangunan VVIP, bangunan pos jaga, bangunan ground water tank, dan ruang pompa.
Kemudian, pembangunan lainnya adalah pagar keliling dan gerbang, penataan lansekap, area drop off, area drop on, termasuk relokasi instalasi mekanikal elektrikal plumbing.
Selain terminal VVIP, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Ditjen Cipta Karya juga akan melakukan revitalisasi VIP eksisting beserta bangunan penunjangnya, kemudian pembangunan bangunan ekspedisi muatan pesawat udara.
KTT G20 merupakan pertemuan puncak yang dihadiri seluruh kepala negara anggota G20 yang antara lain Afrika Selatan, AS, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Rusia, Prancis, China, dan Turki.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kepada Angkasa Pura Airport sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kementerian PUPR, dan PT Wijaya Karya (Persero) untuk melaksanakan pembangunan dengan baik dan tepat waktu.
Menurut Menhub, kunjungan penumpang internasional menuju ke Bali saat ini jumlahnya terus meningkat, sehingga sekarang paling sedikit 500 orang bisa datang ke Pulau Bali.
“Diharapkan nanti bisa mencapai 3.000 orang lebih per harinya. Kenaikan ini akan memberikan kebangkitan ekonomi dan pariwisata di Bali,” ujarnya.
Sebagai informasi, ruang lingkup pekerjaan revitalisasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting) seluas 1.063 m2 dan pembangunan terminal VVIP (baru) seluas 1.000 m2.
Selain itu, ada juga penataan lansekap dan service road (baru) seluas 3.250 m2 dan realokasi EMPU kargo, serta bangunan terdampak seluas 300 m2.
Rancangan terminal VVIP ini mengusung tema arsitektur tradisional Bali yang dikenal dengan nama Wantilan, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali dan juga ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, dan tanaman khas Bali.
Ornamen yang akan ada adalah kain Songket Bali, tanaman Jepun Bali, Pucuk Rajuna, Jempiring dan benda seni patung Garuda, dan Singa Ambara Raja. B